Dekorasi Natal Menghiasi Kota Damaskus Suriah

Pasar Natal dibuka di Damaskus pada Kamis (19/12), sepuluh hari setelah lengsernya rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Pengunjung berbondong-bondong ke pasar, di mana mereka berjalan-jalan dan berfoto di samping dekorasi Natal.

Salah seorang pengunjung mengungkapkan harapannya agar Suriah dibangun kembali sebagai "negara untuk semua sekte dan agama."

Pengunjung pasar mulai dari orang tua, anak muda, anak-anak, hingga pasangan antusias berkunjung ke pasar Natal. Mereka tampak senang berfoto di antara dekorasi Natal.

Pengunjung tampak duduk menikmati hidangan dan suasana pasar Natal.

Orang-orang berkumpul di meja-meja di tengah dekorasi Natal saat keluar malam di distrik Bab Touma di Kota Tua Damaskus.

Pada tanggal 8 Desember, para pejuang dari Hayat Tahrir al-Sham (HTS), sebuah kelompok Islam Sunni yang telah muncul sebagai kekuatan dominan di Suriah pasca-Assad, menguasai negara tersebut setelah maju ke Damaskus. Sejak itu, banyak warga Suriah telah meninggalkan negara tersebut karena takut akan penganiayaan, meskipun ada jaminan keselamatan dari para penguasa baru.

Pasar Natal dibuka di Damaskus pada Kamis (19/12), sepuluh hari setelah lengsernya rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Pengunjung berbondong-bondong ke pasar, di mana mereka berjalan-jalan dan berfoto di samping dekorasi Natal.
Salah seorang pengunjung mengungkapkan harapannya agar Suriah dibangun kembali sebagai negara untuk semua sekte dan agama.
Pengunjung pasar mulai dari orang tua, anak muda, anak-anak, hingga pasangan antusias berkunjung ke pasar Natal. Mereka tampak senang berfoto di antara dekorasi Natal.
Pengunjung tampak duduk menikmati hidangan dan suasana pasar Natal.
Orang-orang berkumpul di meja-meja di tengah dekorasi Natal saat keluar malam di distrik Bab Touma di Kota Tua Damaskus.
Pada tanggal 8 Desember, para pejuang dari Hayat Tahrir al-Sham (HTS), sebuah kelompok Islam Sunni yang telah muncul sebagai kekuatan dominan di Suriah pasca-Assad, menguasai negara tersebut setelah maju ke Damaskus. Sejak itu, banyak warga Suriah telah meninggalkan negara tersebut karena takut akan penganiayaan, meskipun ada jaminan keselamatan dari para penguasa baru.