Tradisi Uji Nyali Lompat dari Jembatan 23 Meter di Montenegro

Seorang atlet melompat dari Jembatan Vizier setinggi 23 meter di atas Sungai Moraca dalam kompetisi lompat indah tradisional di Podgorica, Montenegro, Sabtu (19/7/2025). Lomba ini kembali digelar setelah vakum selama 15 tahun. (REUTERS/Stevo Vasiljevic)
Kompetisi lompat indah tradisional ini menandai kebangkitan acara yang terakhir kali diadakan pada 2010-an. (REUTERS/Stevo Vasiljevic)
Acara ini menarik ratusan penonton yang berkumpul di sepanjang tepian Sungai Moraca untuk menyaksikan aksi para atlet. (REUTERS/Stevo Vasiljevic)
Para peserta menunjukkan keberanian dan keterampilan dengan berbagai gaya melompat, termasuk gaya melayang khas “swallow-style jump”. (REUTERS/Stevo Vasiljevic)
Penyelenggara menyebut lomba ini bukan sekadar adu nyali, tetapi juga bagian dari pelestarian tradisi dan budaya Montenegro. (REUTERS/Stevo Vasiljevic)
Dengan kembalinya kompetisi ini, tradisi lompat dari Jembatan Vizier diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk terus melestarikannya. (REUTERS/Stevo Vasiljevic)
Seorang atlet melompat dari Jembatan Vizier setinggi 23 meter di atas Sungai Moraca dalam kompetisi lompat indah tradisional di Podgorica, Montenegro, Sabtu (19/7/2025). Lomba ini kembali digelar setelah vakum selama 15 tahun. (REUTERS/Stevo Vasiljevic)
Kompetisi lompat indah tradisional ini menandai kebangkitan acara yang terakhir kali diadakan pada 2010-an. (REUTERS/Stevo Vasiljevic)
Acara ini menarik ratusan penonton yang berkumpul di sepanjang tepian Sungai Moraca untuk menyaksikan aksi para atlet. (REUTERS/Stevo Vasiljevic)
Para peserta menunjukkan keberanian dan keterampilan dengan berbagai gaya melompat, termasuk gaya melayang khas “swallow-style jump”. (REUTERS/Stevo Vasiljevic)
Penyelenggara menyebut lomba ini bukan sekadar adu nyali, tetapi juga bagian dari pelestarian tradisi dan budaya Montenegro. (REUTERS/Stevo Vasiljevic)
Dengan kembalinya kompetisi ini, tradisi lompat dari Jembatan Vizier diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk terus melestarikannya. (REUTERS/Stevo Vasiljevic)