Suhu Bromo Kian Menggigit di Puncak Kemarau

Foto udara suasana kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (27/7/2025). Suasana pagi tampak diselimuti kabut tipis dengan suhu udara terasa menusuk tulang. (ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya)

BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Timur mencatat, suhu dingin ini dipengaruhi oleh aktifnya angin monsun timuran yang membawa udara kering dan minim awan. Kondisi tersebut menyebabkan radiasi panas bumi cepat hilang pada malam hingga dini hari, memicu turunnya suhu permukaan. (ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya)

Musim kemarau tahun ini disebut mundur dari normalnya. BMKG memprediksi kemarau 2025 akan berlangsung hingga September, dengan suhu terendah umumnya terjadi pada bulan Agustus. (ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya)

Fenomena bediding kerap menjadi daya tarik wisata di kawasan Bromo, namun masyarakat diimbau tetap waspada terhadap dampaknya, khususnya bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia. (ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya)

Foto udara suasana kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (27/7/2025). Suasana pagi tampak diselimuti kabut tipis dengan suhu udara terasa menusuk tulang. (ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya)
BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Timur mencatat, suhu dingin ini dipengaruhi oleh aktifnya angin monsun timuran yang membawa udara kering dan minim awan. Kondisi tersebut menyebabkan radiasi panas bumi cepat hilang pada malam hingga dini hari, memicu turunnya suhu permukaan. (ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya)
Musim kemarau tahun ini disebut mundur dari normalnya. BMKG memprediksi kemarau 2025 akan berlangsung hingga September, dengan suhu terendah umumnya terjadi pada bulan Agustus. (ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya)
Fenomena bediding kerap menjadi daya tarik wisata di kawasan Bromo, namun masyarakat diimbau tetap waspada terhadap dampaknya, khususnya bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia. (ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya)