Potret Perakitan Pesawat Airbus Milik Qantas yang Akan Terbang Nonstop 22 Jam

Dalam akun Instagramnya, maskapai Qantas memperlihatkan pengembangan pesawat A350-1000ULR. Saat ini armada itu sedang dalam proses perakitan di Toulouse, Prancis. Pesawat tersebut ditargetkan terbang komersil pada 2027. (dok Qantas)

Sudah Saat ini terlihat bagian badan pesawat, sayap, dan roda pendaratan terpasang. Salah satu adaptasi yang dilakukan pada pesawat itu adalah tangki bahan bakar berkapasitas 20.000 liter. Dengan kapasitas itu, Airbus A350-1000ULR tersebut diyakini mampu terbang hingga 22 jam tanpa henti.  (dok Qantas)

Pesawat yang akan menempuh perjalanan tanpa henti selama 22 jam itu hanya akan memiliki 238 kursi, lebih sedikit dibandingkan dengan sekitar 400 kursi di A350-1000 lainnya. Sebagai gantinya, akan ada ruang untuk 'Zona Sejahtera' yang dibangun khusus di antara kabin ekonomi premium dan ekonomi, serta suite kelas satu. (dok Qantas)

Sebelumnya, Qantas telah memesan selusin pesawat untuk 'proyek Sunrise' yang rencananya menghubungkan pantai timur Australia dengan London dan New York melalui penerbangan tanpa henti. Penerbangan 22 jam ini akan menghemat waktu tempuh hingga empat jam dibandingkan dengan layanan satu pemberhentian yang ada saat ini.(dok Qantas)

Dalam akun Instagramnya, maskapai Qantas memperlihatkan pengembangan pesawat A350-1000ULR. Saat ini armada itu sedang dalam proses perakitan di Toulouse, Prancis. Pesawat tersebut ditargetkan terbang komersil pada 2027. (dok Qantas)
Sudah Saat ini terlihat bagian badan pesawat, sayap, dan roda pendaratan terpasang. Salah satu adaptasi yang dilakukan pada pesawat itu adalah tangki bahan bakar berkapasitas 20.000 liter. Dengan kapasitas itu, Airbus A350-1000ULR tersebut diyakini mampu terbang hingga 22 jam tanpa henti.  (dok Qantas)
Pesawat yang akan menempuh perjalanan tanpa henti selama 22 jam itu hanya akan memiliki 238 kursi, lebih sedikit dibandingkan dengan sekitar 400 kursi di A350-1000 lainnya. Sebagai gantinya, akan ada ruang untuk Zona Sejahtera yang dibangun khusus di antara kabin ekonomi premium dan ekonomi, serta suite kelas satu. (dok Qantas)
Sebelumnya, Qantas telah memesan selusin pesawat untuk proyek Sunrise yang rencananya menghubungkan pantai timur Australia dengan London dan New York melalui penerbangan tanpa henti. Penerbangan 22 jam ini akan menghemat waktu tempuh hingga empat jam dibandingkan dengan layanan satu pemberhentian yang ada saat ini.(dok Qantas)