TIM Disulap Jadi Lautan Warna, 20 Seniman Ramaikan Jakarta Mural Festival 2025

Sejumlah seniman menggambar mural saat Jakarta Mural Festival 2025 di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta, Minggu (16/11/2025).

Festival yang digelar oleh Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bersama Dewan Kesenian Jakarta ini menjadi bagian dari rangkaian menuju 500 tahun Jakarta sekaligus memperingati HUT ke-57 TIM.

Dari total 109 pendaftar, hanya 20 karya terbaik yang terpilih untuk naik ke arena dan mewarnai ruang publik ibu kota.

Pengunjung pun tak mau ketinggalan. Banyak yang berhenti, memotret, bahkan mengobrol dengan seniman sambil mengamati bagaimana satu per satu gambar tumbuh di atas tembok. TIM serasa kembali menjadi pusat kreativitas yang penuh denyut.

Kuas, cat semprot, dan deretan sketsa memenuhi area Cikini saat 20 seniman mural finalis berkumpul untuk meramaikan Jakarta Mural Festival 2025.

Dengan tema “Jaga Jakarta”, para seniman membawa ragam cerita: dari isu lingkungan, wajah kota yang terus berubah, hingga harapan generasi muda untuk Jakarta yang lebih hidup dan inklusif.

Setiap dinding terasa seperti percakapan baru kadang lantang, kadang lembut, tapi semuanya punya energi yang sama merayakan kota. Lewat festival ini, pemerintah berharap seni mural bukan hanya menjadi hiasan, tetapi juga sarana dialog, ruang berkreasi, dan jembatan antara seniman dengan masyarakat.

Sejumlah seniman menggambar mural saat Jakarta Mural Festival 2025 di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta, Minggu (16/11/2025).
Festival yang digelar oleh Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bersama Dewan Kesenian Jakarta ini menjadi bagian dari rangkaian menuju 500 tahun Jakarta sekaligus memperingati HUT ke-57 TIM.
Dari total 109 pendaftar, hanya 20 karya terbaik yang terpilih untuk naik ke arena dan mewarnai ruang publik ibu kota.
Pengunjung pun tak mau ketinggalan. Banyak yang berhenti, memotret, bahkan mengobrol dengan seniman sambil mengamati bagaimana satu per satu gambar tumbuh di atas tembok. TIM serasa kembali menjadi pusat kreativitas yang penuh denyut.
Kuas, cat semprot, dan deretan sketsa memenuhi area Cikini saat 20 seniman mural finalis berkumpul untuk meramaikan Jakarta Mural Festival 2025.
Dengan tema “Jaga Jakarta”, para seniman membawa ragam cerita: dari isu lingkungan, wajah kota yang terus berubah, hingga harapan generasi muda untuk Jakarta yang lebih hidup dan inklusif.
Setiap dinding terasa seperti percakapan baru kadang lantang, kadang lembut, tapi semuanya punya energi yang sama merayakan kota. Lewat festival ini, pemerintah berharap seni mural bukan hanya menjadi hiasan, tetapi juga sarana dialog, ruang berkreasi, dan jembatan antara seniman dengan masyarakat.