Ritual Lampu Minyak Terangi Malam Bala Chaturdashi di Kathmandu

Ribuan umat Hindu Nepal berkumpul di tepi Sungai Bagmati, kawasan suci di kompleks Kuil Pashupatinath, untuk merayakan Bala Chaturdashi. NurPhoto via Getty Images/NurPhoto

Bala Chaturdashi merupakan sebuah festival sakral yang diyakini memberi keselamatan dan ketenangan bagi arwah leluhur. NurPhoto via Getty Images/NurPhoto

Dalam suasana khusyuk, para peziarah menyalakan lampu minyak hidup (oil-fed lamps) dan menghanyutkannya ke aliran sungai yang dianggap suci. NurPhoto via Getty Images/NurPhoto

Ritual Bala Chaturdashi dimulai sejak Marga Krishna Trayodashi, hari ke-13 fase bulan gelap dalam kalender Nepali. Para umat menjalani puasa ketat, hanya makan satu kali sehari, serta menghindari bawang, bawang putih, ikan, telur, dan bahan pangan yang dianggap tidak suci. NurPhoto via Getty Images/NurPhoto

Cahaya lampu yang bergerak mengikuti arus dipercaya menerangi jalan arwah dalam kehidupan setelah kematian. NurPhoto via Getty Images/NurPhoto

Ribuan umat Hindu Nepal berkumpul di tepi Sungai Bagmati, kawasan suci di kompleks Kuil Pashupatinath, untuk merayakan Bala Chaturdashi. NurPhoto via Getty Images/NurPhoto
Bala Chaturdashi merupakan sebuah festival sakral yang diyakini memberi keselamatan dan ketenangan bagi arwah leluhur. NurPhoto via Getty Images/NurPhoto
Dalam suasana khusyuk, para peziarah menyalakan lampu minyak hidup (oil-fed lamps) dan menghanyutkannya ke aliran sungai yang dianggap suci. NurPhoto via Getty Images/NurPhoto
Ritual Bala Chaturdashi dimulai sejak Marga Krishna Trayodashi, hari ke-13 fase bulan gelap dalam kalender Nepali. Para umat menjalani puasa ketat, hanya makan satu kali sehari, serta menghindari bawang, bawang putih, ikan, telur, dan bahan pangan yang dianggap tidak suci. NurPhoto via Getty Images/NurPhoto
Cahaya lampu yang bergerak mengikuti arus dipercaya menerangi jalan arwah dalam kehidupan setelah kematian. NurPhoto via Getty Images/NurPhoto