Ketua Tim Calendar of Event Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Esthy Reko Astuty menjelaskan Sunset Swim Classic adalah event pendukung Bintan Triathlon karena tidak semua wisatawan yang datang ikut Bintan Triathlon. Sebagian dari mereka datang untuk mengikuti Sunset Swim Classic.
"Lomba ini konsepnya untuk keluarga. Oleh karena itu pesertanya dari berbagai usia. Ada yang tua, ada juga yang anak-anak. Laki-laki dan perempuan terlibat," tutur Esthy dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan event ini lebih dari sekadar menang atau kalah, karena seluruh peserta yang menginjak finis mendapatkan medali. Menurutnya event ini lebih kepada mengenalkan keindahan pantai Bintan ke wisatawan.
Sunset Swim Classic diikuti 61 peserta yang berasal dari mancanegara, seperti Singapura, Malaysia, dan sejumlah negara Eropa. Selain itu ada juga Sunset Swim Classic khusus peserta Indonesia. Event ini melombakan berbagai kategori berdasarkan usia, mulai dari usia 12 tahun hingga 41 tahun.
Sementara itu Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar, Dessy Ruhati menjelaskan tidak hanya Sunset Swim Classic yang digelar. Ada juga Beach Soccer Kids, yang bukan merupakan kompetisi.
"Jadi anak-anak diajak untuk bermain bola bersama-sama. Kita mengajak mereka gembira, agar anak-anak yang hadir tidak bosan selama orang tuanya berlomba. Tidak ada aturan resmi, kita hanya ingin menghadirkan keceriaan untuk anak-anak," jelas Dessy.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pun turut memberikan apresiasinya untuk perhelatan Bintan Triathlon 2019. Apalagi keseruan sudah hadir meski event utama belum berlangsung.
"Bintan tahu bagaimana menggelar sport tourism untuk memanjakan wisatawan. Bintan Triathlon ini menjadi contohnya. Sebab, tidak hanya melibatkan atlet, keluarga atlet pun bisa merasakan atmosfer yang sama," papar Arief.
(mul/mpr)












































Komentar Terbanyak
Foto Tumpukan Kayu Gelondongan di Pantai Padang dan Danau Singkarak
Turis Asing di Kertajati Turun, Dedi Mulyadi: Penerbangannya Kan Nggak Ada
Temuan Kemenhut Soal Kerusakan Hutan Sumatera, Bukan Cuma Faktor Cuaca