Ada yang berbeda ketika detikTravel mengunjungi Thailand beberapa pekan lalu, tepatnya di daerah Chiang Mai. Mulai dari keluar Bandara Internasional Chiang Mai, saya melihat baliho besar yang ditujukan untuk wisatawan.
Tulisannya adalah imbauan bagi turis untuk tidak membeli suvenir berbentuk Buddha. Poster larangan serupa saya jumpai di Vihara Wat Phra Singh dan pusat kerajinan payung hias Romborsang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Indra, ada keprihatinan dari kelompok religius Buddha di Thailand tentang patung Buddha yang dijual sebagai suvenir kepada wisatawan. Menurut mereka, turis kurang menghormati patung Buddha. Buddha dianggap barang, bukan benda suci.
"Mereka prihatin karena patung Buddha dianggap sebagai pajangan, padahal ini dianggap suci oleh umat Buddha," jelasnya.
Poster-poster imbauan ini agak beda-beda tulisannya. Kurang lebih inilah intisarinya:
1. Jangan memperlakukan gambar Buddha dengan buruk
2. Membeli patung utuh atau kepala Buddha atau benda lain dengan gambar Buddha sebagai suvenir adalah salah dan dianggap tidak menghormati. Hal ini mencakup suvenir baju, celana, tas, sepatu, casing ponsel, sampai flash disk bergambar Buddha. Semua itu tidak boleh!
3. Patung, gambar atau simbol Buddha tidak boleh dijadikan dekorasi
4. Tidak boleh membuat atau memiliki tato bergambar Buddha
Meski ada imbauan seperti ini, pada kenyataannya dalam pantauan detikTravel masih banyak suvenir Buddha dijual untuk wisatawan seperti di Chiang Mai Night Market. Namun, demi menghormati warga Thailand, lebih baik kita beli suvenir lain saja. Gajah Thailand, miniatur tuk tuk atau kain tenun yang lucu-lucu ada banyak kok. Mending beli itu saja.
(rdy/fay)












































Komentar Terbanyak
Kisah Tragis Model Cantik Belarusia: Diculik-Dibunuh di Myanmar, Organ Dijual
Benarkah Harimau Takut Kucing? Ini Penjelasannya
Menyusuri Kemang Raya, Kawasan Elite yang Masuk Daftar Kawasan Terkeren di Dunia