Indonesia Tampilkan Kostum Dayak & Mentawai di Parade Festival Payung Bo Sang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Thailand

Indonesia Tampilkan Kostum Dayak & Mentawai di Parade Festival Payung Bo Sang

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikTravel
Sabtu, 21 Jan 2017 10:45 WIB
Delegasi Indonesia dalam balutan kostum khas nusantara (dok Panta Rei/Istimewa)
Chiang Mai - Festival Payung Bo Sang resmi dibuka di Chiang Mai semalam (20/1). Kontingen Indonesia pun unjuk gigi dengan kostum Suku Dayak dan Mentawi.

Mulai sore hari, desa Bo Sang di Chiang Mai sudah dipadati wisatawan lokal dan mancanegara. Mereka antusias menunggu rangkaian acara pembukaan festival payung yang turut dihadiri Gubernur Chiang Mai, Pawin Chamniprasart.

Mengambil tema 'Under His Majesty's Umbrella,' foto-foto Raja Bhumibol Adulyadej nampak menghiasi parade pembukaan kali ini. Di atas mobil pawai, warna-warni payung tradisi disusun cantik mengelilingi figur raja ke-9 Thailand ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah warga lokal juga mengenakan pakaian tradisional Chiang Mai sambil membawa foto mendiang Raja Bhumibol. Mereka berbaris rapih saat melakukan aksi long standing selama sekitar 1 jam.

Parade ini khusus untuk almarhum Raja Thailand Raja Bhumibol Adulyadej (dok Panta Rei/Istimewa)Parade ini khusus untuk almarhum Raja Thailand Raja Bhumibol Adulyadej (dok Panta Rei/Istimewa)
Penasaran mengapa Raja Bhumibol begitu melekat di hati seluruh warganya, detikTravel (20/1) sempat berbincang dengan salah satu warga Thailand yang datang ke festival ini.

"Ia (Raja Bhumibol) dicintai seluruh masyarakat Thailand karena pengorbanannya besar untuk negara ini. Ia tidak pernah marah dan telah melakukan banyak hal bermanfaat untuk warga Thailand," ujar Aum Fiasta.

Acara pembukaan juga diisi pawai Miss Bor Sang, anak-anak Taman Kanak-kanak (TK) setempat, dan pertunjukkan drama musikal yang berlangsung meriah. Delegasi Indonesia yang diwakili Sayida Kamila dan Maulida Agasthy menampilan kostum etnik yang menarik perhatian.

Kontingen Indonesia dalam balutan kostum khas yang keren (dok Panta Rei/Istimewa)Kontingen Indonesia dalam balutan kostum khas yang keren (dok Panta Rei/Istimewa)
Kepada detikTravel, Maulida bercerita, "Kami mengenakan kostum suku Dayak dan Mentawai yang dibuat dari bahan-bahan alam. Daun pandan, rotan, anyaman bambu, dan serat nanas adalah beberapa diantaranya. Membuat kostum ini tidak lama, hanya butuh waktu 1-3 minggu saja," ujar Agasthy.

Saat tampil, mereka didampingi 10 siswi SMA Thailand yang membawa payung motif wastra (kain Nusantara) Indonesia. Meliputi motif batik, sasak, dan songket yang unik. Kaos 'Wonderful Indonesia' yang dikenakan para siswi ini menambah keatraktifan sesi parade Indonesia.

Keseruan parade (dok Panta Rei/Istimewa)Keseruan parade (dok Panta Rei/Istimewa)
Heru Mataya selaku Koordinator Festival Payung Indonesia (FPI) yang megetuai delegasi Indonesia mengatakan, "Saya pikir memang kehadiran Indonesia di sini sebagai sarana diplomasi budaya. Sesuatu yang dengan payung kita bisa saling mengenal budaya lain. Bisa saling bertukar informasi budaya. Melalui payung ini akan ada banyak hal yang bisa kita kerjakan," tambahnya.

Menindaklanjuti gagasan 'sister festival' antara FPI dan Festival Payung Bo Sang, Thailand direncanakan mengirim delegasi ke Solo pada September mendatang. Mereka akan membawa payung-payung tradisi di sini untuk dipamerkan di FPI. (rdy/rdy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads