Tradisi Seba Baduy adalah upacara tahunan warga Baduy berjalan kaki 100 kilometer lebih dari pedalaman. Acara akan dilaksanakan pada 20-22 April 2018. Sebanyak 2.000 warga adat akan mendatangi Abah Gede (kepala daerah) mulai dari bupati Lebak, Pandeglang, Serang dan Gubernur Banten.
Acara Seba baduy akan dibungkus dalam Festival Gebyar Exciting Banten. Acara akan digelar serempak di Lebak, Pandeglang, Kota Serang, Kabupaten Serang dan Rangkasbitung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saija menjelaskan, rencananya 2.000 orang dari warga adat Baduy termasuk Baduy Dalam yaitu Kampung Cibeo, Cikartawana, dan Cikeusik akan bertemu dengan Bupati Lebak di pendopo Rangkasbitung. Khusus untuk warga Baduy Dalam mereka akan berangkat sejak pukul 04.00 WIB karena harus berjalan kaki 100 kilometer lebih.
"Baduy Dalam dari Kanekes sekitar jam 4 pagi terus ke Rangkasbitung," ujarnya.
Keesokan harinya, warga adat kemudian ke Pandeglang lalu ke Kota Serang untuk bertemu dengan Gubernur Banten sebagai Bapak Gede. Dalam upacara adat Seba warga akan menyampaikan terkait laporan pelestarian alam yang dilakukan oleh warga adat. Juga menyampaikan pesan-pesan agar pemerintah membantu menjaga keharmonisan antara manusia dan alam.
"Di manapun perlindungan alam memang perlu dilaporkan karena harus terjaga. Kalau dijaga harus dapat dukungan dari pemerintah," paparnya.
Selain itu, warga adat juga akan menagih pemerintah daerah soal pencantuman kepercayaan dalam KTP. Selama ini, KTP khususnya bagi warga Baduy memang dikosongkan tanpa pencantuman identitas keagamaan.
Pelaksanaan Seba menurutnya juga diatur dalam kalender adat Baduy. Di mana pelaksanaan Seba harus sesuai dengan penanggalan adat pada tanggal ke-4 dan ke-5 bulan Sapar. Selain akan menyapa kepala daerah, warga juga akan membawa hasil bumi masyarakat Baduy mulai dari pisang, gula aren dan beras terbaik.
Seba merupakan upacara wajib dan amanat leluhur warga Baduy. Pelaksanaan ini memiliki makna batiniah menjunjung amanat leluhur dan secara lahirian datang kepada pemerintah. Khusus bagi Baduy Dalam, aturan adat melarang mereka mengendarai segala jenis kendaraan bermotor. Mereka berjalan kaki dari pedalaman selatan melewati hutan sampai ke Serang.
"Tugas ritual Seba setiap tahun wajib karena satu rangkaian adat ada Kawalu, Ngalaksa dan terakhir Seba," kata Ayah Mursyid dari tokoh adat Baduy Dalam beberapa waktu lalu kepada detikTravel. (fay/fay)












































Komentar Terbanyak
Sumut Dilanda Banjir Parah, Walhi Soroti Maraknya Deforestasi
Viral Tumbler Penumpang Raib Setelah Tertinggal di KRL, KAI Sampaikan Penjelasan
Foto Tumpukan Kayu Gelondongan di Pantai Padang dan Danau Singkarak