Gelaran sompsium tersebut bertujuan untuk mendorong wisata religi berbasis masjid di Cirebon. Latar belakang Cirebon yang memiliki sejarah panjang tentang penyebaran ajaran Islam di Jawa Barat menjadi salah satu alasannya.
"Sebetulnya banyak sekali wisata religi di Indonesia itu. Tapi, kita (Cirebon) diberikan kehormatan untuk menjadi tuan rumah simposium wisata religi berbasis masjid. Tentu ini semua karena DMI memandang Cirebon merupakan salah satu daerah yang memiliki sejarah panjang tentang penyebaran Islam," kata Sultan Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat dalam sambutannya, Sabtu (5/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama kali Cirebon memiliki masjid adalah Masjid Pejlagrahan, lokasinya berdekatan dengan Keraton Kasepuhan. Masjidnya masih ada, usianya sekitar 600 tahun. Kemudian, masjid kedua adalah masjid Sang Cipta Rasa, satu zaman dengab Masjid Demak," ucapnya.
Kedua masjid tua itu, sambung Arief, hingga saat ini masih digunakan untuk beribadah dan kegiatan keagamaan. Selain dua masjid tua itu, dikatakan Arief, Cirebon juga memiliki 20 masjid lainnya yang usianya sekitar 200 hingga 500 tahun.
"Masih banyak masih tua bersejarah di Cirebon. Kalau masjid menjadi destinasi wisata tentunya akan mendorong perekonomian masyarakat sekitar," ucap Arief.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Umum DMI Komjen Pol Syafruddin yang juga menjabat sebagai Wakapolri mengatakan Cirebon akan dijadikan sebagai ikon wisata religi dan halal.
"Saya akan fokus pada pengembangan wisata berbasis masjid. Kita ini elemen pendukung, yang utama adalah Kementrian Pariwasata," ucap Syafruddin.
Ia juga mengatakan 20 masjid tua bersejarah yang ada di Cirebon akan disinkronisasikan untuk menarik wisatawan yang ingin melihat sejarah dan peradaban Islam di Cirebon.
"Kita akan lihat, kemudian kita sinkronisasikan semuanya untuk menarik wisatawan. Sebagai pengurus DMI kita akan fokus pada wisata berbasis masjid," tutupnya. (rdy/rdy)












































Komentar Terbanyak
Foto Tumpukan Kayu Gelondongan di Pantai Padang dan Danau Singkarak
Temuan Kemenhut Soal Kerusakan Hutan Sumatera, Bukan Cuma Faktor Cuaca
Turis Asing di Kertajati Turun, Dedi Mulyadi: Penerbangannya Kan Nggak Ada