Banyak Masjid Tua, Cirebon Dijadikan Destinasi Wisata Religi Berbasis Masjid

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Banyak Masjid Tua, Cirebon Dijadikan Destinasi Wisata Religi Berbasis Masjid

Sudirman Wamad - detikTravel
Sabtu, 05 Mei 2018 15:45 WIB
Banyak Masjid Tua, Cirebon Dijadikan Destinasi Wisata Religi Berbasis Masjid
Suasana simposium (Sudirman/detikTravel)
Cirebon - Cirebon punya banyak masjid bersejarah. Dewan Masjid Indonesia bersama pemerintah dan Keraton Kasepuhan Cirebon gelar simposium wisata religi berbasis masjid.

Gelaran sompsium tersebut bertujuan untuk mendorong wisata religi berbasis masjid di Cirebon. Latar belakang Cirebon yang memiliki sejarah panjang tentang penyebaran ajaran Islam di Jawa Barat menjadi salah satu alasannya.

"Sebetulnya banyak sekali wisata religi di Indonesia itu. Tapi, kita (Cirebon) diberikan kehormatan untuk menjadi tuan rumah simposium wisata religi berbasis masjid. Tentu ini semua karena DMI memandang Cirebon merupakan salah satu daerah yang memiliki sejarah panjang tentang penyebaran Islam," kata Sultan Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat dalam sambutannya, Sabtu (5/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Arief menceritakan Cirebon sudah dikenal oleh dunia sejak 600 tahun silam. Sekitar abad 14, Laksamana Ceng Ho dari negeri tirai bambu mendatangi Cirebon. Datangnya Ceng Ho, sambungnya, tak luput dari penyebaran ajaran Islam.

"Pertama kali Cirebon memiliki masjid adalah Masjid Pejlagrahan, lokasinya berdekatan dengan Keraton Kasepuhan. Masjidnya masih ada, usianya sekitar 600 tahun. Kemudian, masjid kedua adalah masjid Sang Cipta Rasa, satu zaman dengab Masjid Demak," ucapnya.

Kedua masjid tua itu, sambung Arief, hingga saat ini masih digunakan untuk beribadah dan kegiatan keagamaan. Selain dua masjid tua itu, dikatakan Arief, Cirebon juga memiliki 20 masjid lainnya yang usianya sekitar 200 hingga 500 tahun.

"Masih banyak masih tua bersejarah di Cirebon. Kalau masjid menjadi destinasi wisata tentunya akan mendorong perekonomian masyarakat sekitar," ucap Arief.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Umum DMI Komjen Pol Syafruddin yang juga menjabat sebagai Wakapolri mengatakan Cirebon akan dijadikan sebagai ikon wisata religi dan halal.

"Saya akan fokus pada pengembangan wisata berbasis masjid. Kita ini elemen pendukung, yang utama adalah Kementrian Pariwasata," ucap Syafruddin.

Ia juga mengatakan 20 masjid tua bersejarah yang ada di Cirebon akan disinkronisasikan untuk menarik wisatawan yang ingin melihat sejarah dan peradaban Islam di Cirebon.

"Kita akan lihat, kemudian kita sinkronisasikan semuanya untuk menarik wisatawan. Sebagai pengurus DMI kita akan fokus pada wisata berbasis masjid," tutupnya. (rdy/rdy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads