Jumat, 30 Nov 2018 18:29 WIB
TRAVEL NEWS
Tiket Komodo USD 500, Gubernur NTT: Kalau Dirasa Mahal Jangan Datang
Shinta Angriyana
detikTravel

FOKUS BERITA
Polemik Tiket Komodo
Manggarai Barat - Pemprov NTT berencana memberlakukan tiket USD 500 untuk wisman. Wisman menilai itu cukup mahal. Gubernur NTT Viktor Laiskodat pun angkat bicara.
Rencana Pemprov NTT ini pun sampai diberitakan media luar negeri. Maklum, banyak wisatawan mancanegara ingin berkunjung ke TN Komodo. Kalau harga tiket baru ini jadi diterapkan, ongkos liburan mereka otomatis bertambah.
"Bilang dia (wisatawan-red), kalau dia rasa mahal jangan datang. Karena itu cuma satu di dunia. Karena langka di dunia harus mahal. Dan kami ingin bangun seluruh kebutuhan-kebutuhan komodo itu bisa sustain, agar membangun kembali bisa sustainable tourism," papar Viktor saat ditemui detikTravel dalam peluncuran Tempat Pelelangan Ikan Labuan Bajo, Jumat (30/11/2018)
Menurut Viktor, hal ini dirasa wajar karena Komodo merupakan satu-satunya hewan purba yang ada di Indonesia. Hal ini, menurut Viktor, untuk keberlangsungan ekosistem yang ada.
"Berarti yang datang itu miskin, karena ini one and only di dunia. Satu-satunya yang ada," ujarnya
Viktor menjelaskan, bahwa ia mengambil contoh Bhutan. Bahwa turis yang akan masuk Bhutan, bakal dikenakan biaya yang tinggi.
"Kamu pernah dengar Bhutan? Bhutan begitu kamu cek lewat imigrasi, itu 250 dolar di sana cuma ngeliatin gunung doang. Ini kan langka di dunia cuma satu, maka dari itu tidak boleh murah. Namanya konservasi itu tidak ada murah. Seluruh konservasi di dunia itu diproteksi. Proteksi baik di kekuasaan dan punya biaya bujet yang mahal, maka dari itu dia tidak boleh murah," tambah Viktor.
Saat ditanya apakah ada keraguan bahwa jumlah turis akan menurun, Viktor masih tetap optimis tentang perencanaan terhadap biaya masuk TN Komodo.
"Iya dong, pasti. Kita tidak tidak mau orang yang datang ke potensi luar biasa itu dengan biaya yang murah-murah," ucapnya.
Sebelumnya, ada rencana TN Komodo akan memberlakukan tiket USD 500 untuk wisatawan mancanegara. Sedangkan, untuk wisatawan lokal akan dilakukan peninjauan ulang. (sna/fay)
Rencana Pemprov NTT ini pun sampai diberitakan media luar negeri. Maklum, banyak wisatawan mancanegara ingin berkunjung ke TN Komodo. Kalau harga tiket baru ini jadi diterapkan, ongkos liburan mereka otomatis bertambah.
"Bilang dia (wisatawan-red), kalau dia rasa mahal jangan datang. Karena itu cuma satu di dunia. Karena langka di dunia harus mahal. Dan kami ingin bangun seluruh kebutuhan-kebutuhan komodo itu bisa sustain, agar membangun kembali bisa sustainable tourism," papar Viktor saat ditemui detikTravel dalam peluncuran Tempat Pelelangan Ikan Labuan Bajo, Jumat (30/11/2018)
"Berarti yang datang itu miskin, karena ini one and only di dunia. Satu-satunya yang ada," ujarnya
Viktor menjelaskan, bahwa ia mengambil contoh Bhutan. Bahwa turis yang akan masuk Bhutan, bakal dikenakan biaya yang tinggi.
"Kamu pernah dengar Bhutan? Bhutan begitu kamu cek lewat imigrasi, itu 250 dolar di sana cuma ngeliatin gunung doang. Ini kan langka di dunia cuma satu, maka dari itu tidak boleh murah. Namanya konservasi itu tidak ada murah. Seluruh konservasi di dunia itu diproteksi. Proteksi baik di kekuasaan dan punya biaya bujet yang mahal, maka dari itu dia tidak boleh murah," tambah Viktor.
Saat ditanya apakah ada keraguan bahwa jumlah turis akan menurun, Viktor masih tetap optimis tentang perencanaan terhadap biaya masuk TN Komodo.
"Iya dong, pasti. Kita tidak tidak mau orang yang datang ke potensi luar biasa itu dengan biaya yang murah-murah," ucapnya.
Sebelumnya, ada rencana TN Komodo akan memberlakukan tiket USD 500 untuk wisatawan mancanegara. Sedangkan, untuk wisatawan lokal akan dilakukan peninjauan ulang. (sna/fay)