Tradisi Seba sebagai upacara tahunan warga Baduy akan dilakukan pada 4-6 Mei 2019 mendatang. 1.500 warga dengan ciri khas pejalan kaki ini akan geruduk kota.
Kepala Desa Kanekes Jaro Saija mengatakan, pelaksanaan Seba akan dimulai pada Sabtu (4/5) dengan sebagain warga berjalan kaki ke Rangkasbitung. Pejalan kaki dilakukakan bagi warga Baduy Dalam untuk betemu dengan bupati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seba memang aturan yang di Baduy (disebut) tutup tahun yang sebagai silaturahmi. Kedua, Seba sebagai titipan dari leluhuruntuk melaksanakan itu," kata Saija kepada detikcom melalui sambungan telepon, Serang, Banten, Kamis (25/4/2019).
Seba tahun ini sendiri katanya disebut Seba Gede. Ritual pertemuan antara warga Baduy dengan para kepala daerah bukan hanya rutinitas tahunan. Ini dijadikan sebagai amanat leluhur dan permintaan adat supaya alam di Banten tetap dijaga dari berbagai kerusakan.
Seba merupakan sebuah upacara wajib setelah upacara yang disebut Kawalu. Saat pelaksanaannya, aturan adat melarang pelaksanaan Seba dilakukan dengan berkendara khususnya kepada Baduy Dalam. Diperkirakan mereka akan berjalan kaki sejauh 100 kilometer.
"Harapan kami sebagai (ajang) pariwisata dari manapun silakan saja. Tapi kalau bagi saya tetep menjelankan titipan karuhun (leluhur) dulu," ujarnya.
(sym/fay)












































Komentar Terbanyak
Sumut Dilanda Banjir Parah, Walhi Soroti Maraknya Deforestasi
Viral Tumbler Penumpang Raib Setelah Tertinggal di KRL, KAI Sampaikan Penjelasan
Foto Tumpukan Kayu Gelondongan di Pantai Padang dan Danau Singkarak