Presiden Joko Widodo pekan lalu menerima kunjungan Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin. Kunjungan ini merupakan kunjungan resmi perdana PM Muhyiddin Yassin sejak ia dilantik pada 1 Maret 2020.
Salah satu hasil pertemuan keduanya adalah soal travel bubble RI-Malaysia. Indonesia dan Malaysia sepakat untuk membentuk travel bubble atau Travel Corridor Arrangement (TCA) yang akan memudahkan warga negara Indonesia maupun Malaysia bisa lebih mudah masuk ke kedua negara.
"Saya juga menyampaikan pentingnya ASEAN segera menyelesaikan ASEAN Travel Corridor Framework dan di masa sulit seperti ini menjadi kepentingan ASEAN untuk terus menunjukkan soliditas," kata Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sandiaga Ajak Singapura Buka Travel Bubble |
Sementara itu mengutip New Strait Times, Menteri Pariwisata Seni dan Kebudayaan Malaysia, Nancy Shukri mengatakan travel bubble merupakan salah satu cara untuk memulihkan pariwisata Malaysia.
Travel bubble diyakini akan membantu pariwisata Malaysia yang seperti negara lain tengah terpuruk akibat krisis pandemi Corona. "Kementerian sudah membahas hal ini dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri dan Luar Negeri untuk mengeksplorasi kesempatan menciptakan travel bubble," ujarnya.
Malaysia sudah membidik beberapa negara seperti Brunei Darussalam, Singapura, Thailand atau negara ASEAN lainnya. Tak tertutup kemungkinan juga pembukaan travel bubble dengan negara Jepang, Korsel, Australia dan Selandia Baru yang sudah disebut sebagai negara yang aman Corona oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Nancy mengatakan pihaknya sudah menerima permintaan dari industri pariwisata lokal untuk membuka perbatasan, agar industri wisata bisa tetap hidup di masa pandemi. "Namun masalah ini harus dibahas lebih lanjut dengan kementerian lain seperti Kementerian Kesehatan, untuk memastikan kita bisa melakukan hal itu untuk meningkatkan sektor pariwisata," ujarnya.
Nancy juga mengimbau para wisatawan dari zona hijau yang bepergian ke tempat lain untuk liburan, sepenuhnya mempraktikkan protokol kesehatan. Terutama menjaga jarak selama perjalanan di Malaysia. "Kami tidak ingin kasus COVID-19 bertambah tinggi setelah pemerintah menyetujui travel bubble karena pada akhirnya akan berdampak pada perekonomian, khususnya sektor pariwisata kita," tutup Nancy.
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan