PHRI Kecewa Piala Dunia U-20 Batal di RI, Potensi Cuan Hotel Hilang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

PHRI Kecewa Piala Dunia U-20 Batal di RI, Potensi Cuan Hotel Hilang

Putu Intan - detikTravel
Kamis, 30 Mar 2023 13:07 WIB
Ilustrasi hotel
Ilustrasi. Foto: Getty Images/Enes Evren
Jakarta -

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) kecewa Piala Dunia U-20 batal diselenggarakan di Indonesia. Harapan mendulang untung harus pupus.

Tak cuma fans bola yang dibuat patah hati dengan keputusan FIFA yang mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Sektor pariwisata juga kena imbas batalnya pertandingan berskala internasional itu.

Sektor perhotelan misalnya, mereka harus gigit jari dengan pembatalan acara yang sejatinya digelar pada 20 Mei-11 Juni 2023 di 6 kota besar Indonesia itu. Momen Piala Dunia U-20 diharapkan dapat mendatangkan banyak tamu seperti halnya gelaran internasional lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah pasti kecewa karena potensi peningkatan okupansi baik dari hotel restoran maupun secara umum terkait industri pariwisata sudah pasti yang tadi ada menjadi tidak ada hanya karena polemik dari penyelenggaraan event tersebut," kata Yusran ketika dihubungi detikcom lewat telepon, Kamis (30/3/2023).

Namun untuk besaran angka potensi kerugian, Yusran belum bisa memastikannya. "Belum update datanya kalau booking-an. Tapi paling tidak, event sebesar itu pasti sudah ada dari pihak penyelenggara, persiapan dan seterusnya termasuk reservasi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Jika acara ini tidak batal, Yusran menjelaskan gambaran keuntungan yang bakal dinikmati hotel. Apalagi acara sepakbola ini digemari banyak orang.

"Setiap penyelenggaraan event itu ada dampaknya. Apalagi ini bukan perhelatan kecil, pasti akan mendatangkan komite atau panitianya, pemain atau timnya, lalu ketiga, suporter. Olahraga bola keramaian suporternya cukup besar jadi ini kesempatan Indonesia bangkit dari COVID-19 sebenarnya," kata dia.

Melihat pembatalan acara internasional yang tiba-tiba, Yusran berharap pemerintah mampu mencegah hal yang sama kembali terulang. Pasalnya, hal-hal seperti ini akan menghambat pemulihan pariwisata pasca COVID-19.

"Harusnya pemerintah sudah memperhitungkan dari awal. Itu yang kami sayangkan. Akan ada banyak kerugian yang terjadi kalau kita bicara bisnis," ujar dia.




(pin/fem)

Hide Ads