Warga Jeju Mulai Kesal dengan Turis yang Berkemah

Pulau Jeju dibuat resah oleh kelakuan para traveler nakal yang berkemah secara ilegal. Warga pun khawatir dengan kebakaran karena pengunjung suka bakar-bakaran tanpa pengaman.

Dilansir dari Korea Times, Sabtu (29/11/2025) keresahan ini bermula ketika seorang penduduk bernama Hong baru-baru ini mengunggah foto ke papan petisi daring. Dia menunjukkan para wisatawan berkemah di puncak Nokkome Oreum.

Hong menulis bahwa banyak pengunjung bermalam tanpa tenda dengan menggunakan batu atau pohon sebagai tempat berteduh. Dia menambahkan bahwa beberapa orang minum sepanjang malam dan memanggang daging di puncak.

Padahal kegiatan berkemah, memasak, atau bermalam di area yang tidak diizinkan adalah ilegal berdasarkan Undang-Undang Konservasi Lingkungan Hidup dan Undang-Undang Perlindungan Hutan. Hong menyuarakan kekhawatiran tentang risiko kebakaran hutan dan kurangnya sanitasi dasar.

Nokkome Oreum di Aewol-eup adalah salah satu gunung berapi paling terkenal di Jeju bagian barat, yang populer di kalangan wisatawan karena pemandangannya yang cantik.

Tak hanya itu, Hong juga mengungkapkan kerusakan di sekitar Jagangnokkome Oreum, di mana para pendaki, pesepeda, pengendara sepeda motor, dan penunggang kuda diduga merusak hutan cemara dan jalur pejalan kaki. Hong meminta agar area tersebut ditandai dengan jelas dengan rambu-rambu yang membatasi akses hanya untuk pejalan kaki.

Warga lain pun juga mengeluhkan yang sama. Fenomena mendaki ilegal ini ternyata telah terjadi bertahun-tahun, dan mereka juga kadang memutar musik yang kencang di puncak. Mereka sudah mengadukan hal ini jauh-jauh hari, tapi tidak ada tanggapan.

Pemerintah Jeju mengatakan akan meningkatkan penegakan hukum dan memberikan denda hingga 1 juta won (Rp 11 jutaan) bagi yang melanggar.