Video konten kreator membagikan pengalamannya mengunjungi Pantai Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, viral di media sosial (medsos). Dia terkejut dengan air berbau menyengat di salah satu titik di tebing pantai itu.
Video tersebut awalnya menunjukkan suka cita vlogger itu saat menjelajahi labirin tangga menuju pantai. Dia mendeskripsikan pantai itu sebagai hidden gem dengan pemandangan tebing batu yang memukau.
Setibanya di area pantai yang diapit gua batu yang indah, dia langsung kecewa. Dia mencium bau tak sedap yang menyengat.
Pria tersebut menyoroti adanya dugaan pembuangan yang mengalirkan air limbah langsung dari atas tebing ke area pantai berpasir.
"Pertama kali datang, view-nya bagus banget, tebingnya, cave-nya (gua) bagus banget. Tetapi, ada satu hal yang bikin aku kecewa banget," ujar pemilik akun Tiktok doradeexplorer itu.
Dia kemudian berjalan mendekat dan menunjuk ke arah air yang mengalir di tebing. Ia meyakini sumber aliran tersebut berasal dari saluran pembuangan limbah (septic tank) dari bangunan di atas tebing.
"Ini air apa, guys? Air t*i, bau banget! Aku yakin banget ini air septic tank, lihat alirannya," kata dia dengan nada kecewa.
Dia terkejut melihat beberapa turis asing bermain air bahkan terlihat mandi di bawah aliran itu, yang kemungkinan besar disalahpahami sebagai air terjun alami.
"Ini airnya ngalir dari atas dan yang bikin lebih miris lagi, bule-bule ini mandi di situ," kata dia.
Bendesa Pecatu, I Made Sumerta, menegaskan sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung sejak pagi tadi. Dia menyampaikan hasil tinjauan tim di lokasi. Dugaan utamanya adalah salah satu tangki penampungan limbah sudah tak mampu menampung isinya, menimbulkan bau tak sedap.
"Tim sudah datang ke lokasi, mengecek keberadaannya. Bahwa informasi ada septictank itu katanya itu, apa, penuh atau apa itu, pengolahan limbah ini, septictank-nya itu," ujar Sumerta.
Menurut Sumerta, pihak desa dan DLHK Badung akan segera menggelar rapat gabungan untuk menangani masalah pencemaran ini. "Nanti dari mereka (DLHK) yang menentukan (rapat) terkait masalah itu," terangnya.
Sumerta menyebut rata-rata bangunan di lokasi itu merupakan akomodasi pariwisata, bukan rumah tinggal warga biasa. Desa Adat Pecatu kini perlu menelusuri pemilik septic tank yang diduga penuh itu.
"Rata-rata kalau di sana itu kan banyak akomodasi, khususnya wisata, ada juga restoran. Tetapi ini kami belum jelas karena nanti yang mana itu, perlu ditelusuri siapa yang punya," jelas anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Badung tersebut.
Sumerta juga menerima laporan adanya dugaan pembuangan limbah ke gorong-gorong di lokasi yang berbeda, masih di kawasan Desa Pecatu. Tindakan sembarangan ini dikhawatirkan merusak lingkungan dan mencemari area lainnya.
"(Penanganan) ini juga perlu waktu dan kami sudah sampaikan ke Satpol PP Badung. Kami harapkan untuk segera mengecek," kata Sumerta.
***
Selengkapnya klik di sini.
Simak Video "Bermain Ombak Seru di Pantai Suluban, Bali"
(fem/fem)