Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, kembali menjadi sorotan setelah ditemukannya Rafflesia hasseltii, jenis bunga langka yang hampir punah di kawasan hutan Hiring Batang Somi, Kecamatan Sumpur Kudus, Sumatera Barat, pada Selasa (18/11/2025). Selain itu, ada sejumlah spesies endemik yang hidup di sana.
Sijunjung, sebuah kabupaten yang terletak di Sumatera Barat, berada di bagian timur laut Sumatera Barat. Dari Padang, jaraknya sekitar 130-140 km atau kira-kira 3-4 jam perjalanan dengan mobil, tergantung kondisi jalan.
Sementara itu dari Bukittinggi, Sijunjung berjarak sekitar 90-100 km ke selatan atau tenggara, yang biasanya ditempuh dalam 2-3 jam perjalanan. Meskipun secara jarak terlihat tidak terlalu jauh, kondisi jalan yang menanjak dan berkelok khas Sumatera Barat membuat waktu tempuh bisa lebih lama dari perkiraan jarak lurus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sijunjung berada di koridor ekosistem hutan hujan tropis yang menyimpan aneka ragam flora dan fauna yang hidup di Pulau Sumatera. Kawasan hutan di Sijunjung terbagi ke dalam beragam fungsi, mulai dari ada hutan lindung, hutan produksi, hingga zona konservasi.
Total luas hutan di kabupaten itu pernah tercatat sekitar Β±186.226,64 hektare, yang mewakili hampir 60% dari luas wilayah kabupaten tersebut. Selain Rafflesia hasseltii, sejumlah penelitian mengungkap keberadaan spesies endemik lain di Sijunjung.
Berikut deretan flora dan fauna yang hidup di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.
1. Rafflesia hasseltii, Sumpur Kudus
Penemuan bunga langka Rafflesia hasseltii di Sijunjung, Sumatera Barat (BRIN) |
Bunga Rafflesia hasseltii memiliki ciri unik yang membedakannya dengan jenis rafflesia lain. Bunga ini memiliki warna dan corak yang menarik.
Kelopak bunganya terdiri dari 5-6 buah dengan diameter mencapai 17 cm. Pada kelopak bunga, terdapat bercak-bercak berwarna putih yang membuatnya tampak seperti corak yang cantik.
Dari banyaknya jenis yang ditemukan, bercak-bercak ini berjumlah 10 bercak dengan pola acak yang tersebar di sekitar perigon (kelopak) bunga. Presentasenya mencapai 60,15% memenuhi permukaan kelopak.
Rafflesia hasseltii atau cendawan muca rimau kembali ditemukan di Kabupaten Sijunjung, kawasan huta hujan, Hiring Batang Somi.
2. Amorphophallus titanum, Geopark Silokek
Bunga Titan Arum (Amorphophallus titanum) (Adi Prima/Getty Images) |
Amorphophallus titanum atau lebih dikenal dengan bunga bangkai merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang memiliki ukuran raksasa. Melansir situs Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia, bunga bangkai memiliki tinggi mencapai 4 meter dengan diameter 1,5 meter. Tangkainya dikelilingi lembaran selubung berwarna maroon pekat.
Sama seperti rafflesia, bunga bangkai memiliki aroma busuk yang bertujuan menarik perhatian serangga untuk membantu proses penyerbukan.
Bunga bangkai menjadi flora endemik yang banyak tersebar di hutan Pulau Sumatera. Salah satunya di Geopark Silokek. Melansir situs Antara, bunga bangkai kembali ditemukan di kebun milik warga, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.
3. Tumbuhan Berbunga, Geopark Silokek
Geopark Silokek menjadi pusat keberadaan aneka ragam hayati di Sijunjung, Sumatera Barat. Menghamparkan pemandangan alam bersinggungan dengan tebing tinggi dan Sungai Batang Kuantan, Geopark Silokek menyimpan keindahan hayati di dalamnya.
Melansir informasi salah satu studi ilmiah, dari 164 spesies tumbuhan berbunga di Geopark Silokek, terdapat tiga spesies yang masuk dalam jenis tumbuhan endemik. Ketiga spesies tersebut adalah Impatiens tribuana atau pacar air, Vanda sumatrana (anggrek sumatera), dan Zingiber tribuana atau jahe.
Impatiens tribuana ditemukan di puncak perbukitan area Gelopark Silokek, Vanda sumatra ditemukan menempel pada jajaran karst Sijunjung, sedangkan Zingiber tribuana ditemukan di bagian kaki bukit Silokek.
4. Gajah Sumatera
Gajah sumatera (dk. kemenhut) |
Gajah sumatera menjadi salah satu jenis fauna endemik di Indonesia, status konservasi dilindungi secara sah oleh hukum negara. Melansir arsip dari Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), gajah sumatera pernah terlihat di kawasan hutan Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat pada Minggu, 12 Februari 2023 lalu.
Peristiwa ini sempat menghebohkan warga sekitar karena tercatat keberadaan gajah sumatera terakhir kali terlihat pada tahun 1980 di Kabupaten Solok Selatan.
5. Harimau Sumatera
Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) (Iggoy el Fitra/Antara) |
Selain gajah sumatera, fauna endemik lain yang hidup di kawasan hutan Sijunjung adalah harimau sumatera. Harimau sumatera menjadi salah satu fauna endemik di Indonesia karena terancam hampir punah dan jarang sekali ditemui.
Melansir arsip informasi detikcom, harimau sumatera pernah ditemukan memasuki permukiman warga di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat pada tahun 2019.
Keberadaan beragam spesies endemik di Sijunjung tidak hanya menarik bagi peneliti dan pecinta alam, tetapi juga bisa menjadi daya tarik tambahan bagi traveler yang ingin menikmati keindahan alam sekaligus mempelajari budaya lokal. Selain kekayaan hayatinya, daerah ini juga memiliki beberapa desa wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Salah satunya adalah Nagari Adat Sijunjung. Desa ini menonjolkan budaya Minangkabau dengan Rumah Gadang tradisional dan berbagai kegiatan adat yang masih dijaga hingga sekarang.
Selain itu, ada juga Desa Wisata Silokek, bagian dari kawasan Geopark Ranah Minang Silokek. Di sini traveler bisa menjelajahi alamnya, berupa perbukitan, sungai, dan formasi geologi yang unik.
Kemudian, desa-desa lain, seperti Nagari Aie Angek dan Desa Wisata Sisawah juga masuk dalam daftar desa wisata unggulan di Sijunjung, menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah mempromosikan potensi budaya dan alam setempat.
(fem/fem)
















































Komentar Terbanyak
Foto Tumpukan Kayu Gelondongan di Pantai Padang dan Danau Singkarak
Turis Asing di Kertajati Turun, Dedi Mulyadi: Penerbangannya Kan Nggak Ada
Temuan Kemenhut Soal Kerusakan Hutan Sumatera, Bukan Cuma Faktor Cuaca