×
Ad

Mengenal Siksorogo Lawu Ultra yang Jadi Sorotan Usai Dua Pelari Tewas

Nyimas Amrina Rosada - detikTravel
Senin, 08 Des 2025 16:05 WIB
Ilustrasi Siksorogo Lawu Ultra (dok. siksorogo.id)
Jakarta -

Ajang Siksorogo Lawu Ultra 2025 menjadi perhatian publik usai insiden meninggalnya dua peserta. Seperti apa lomba lari di lereng gunung Lawu itu?

Dua pelari dalam ajang Siksorogo Lawu Ultra 2025 dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (7/12). Dua pelari tersebut bernama Puji Buntoro (55) dan Sigit Joko Purnomo (45). Keduanya dinyatakan meninggal akibat serangan jantung saat mengikuti race.

Melansir situs resminya, SLU merupakan lomba trail run (jelajah alam) internasional yang diselenggarakan setiap tahun pada bulan Desember. Pada edisi 2025, ajang lomba lari ini digelar pada 6-7 Desember di Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Mengenal Siksorogo Lawu Ultra

Siksorogo Lawu Ultra merupakan ajang lari trail tahunan yang digelar di kawasan Gunung Lawu, Jawa Tengah. Ajang ini dikelola secara resmi melalui situs siksorogo.id. Para peserta berlari melintasi berbagai lanskap Lawu sebagai wisata alam dan olahraga dengan berbagai kategori jarak berbeda.

1. Rute dan Kategori Ajang SLU

Melansir informasi dari situs resminya, rute SLU melewati berbagai kawasan, yaitu dari area Tawangmangu, Lereng Selatan Lawu Purba, Kecamatan Jatiyoso, Lawu sisi Utara, Kebun Teh Kemuning, Paralayang, dan mendaki dua gunung tertinggi di sana yaitu Gunung Lawu dan Bukit Mongkrang. Rute tergantung jarak yang diikuti peserta.

Setiap tahun, penyelenggara menyediakan sejumlah kategori jarak yang dapat dipilih sesuai kemampuan peserta, mulai dari 7 km, 15 km, 30 km, 50 km, 80 km, hingga 120 km. Ragam pilihan ini membuat SLU dapat diikuti oleh pelari pemula, pelari berpengalaman, hingga atlet ultra-trail dari dalam maupun luar negeri.

Selain itu, untuk mendukung keselamatan dan kenyamanan peserta, panitia menyiapkan fasilitas standar seperti nomor dada (BIB), medali finisher, goodie bag, water station, makanan setelah lomba, hingga asuransi.

Kelengkapan fasilitas tersebut menjadi indikator bahwa ajang ini dikelola secara profesional dan mengikuti standar penyelenggaraan lomba lari internasional.

Panitia juga mewajibkan peserta untuk melampirkan surat keterangan sehat fisik sebelum ikut ajang SLU. Persyaratan ini penting mengingat trek dalam SLU cukup menantang, perubahan cuaca yang tak menentu, dan dilakukan pada medan yang ekstrem membuat tubuh perlu dalam kondisi yang optimal.

2. Sport Tourism, Wisata Alam dan Olahraga

SLU menjadi salah satu ajang sport tourism unggulan Jawa Tengah, tidak hanya menjadi ajang adu ketahanan fisik, tetapi juga kesempatan menikmati kekayaan alam dan budaya Gunung Lawu.

SLU diharapkan mampu mendorong kunjungan wisata sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat setempat. Meski begitu, tingkat risiko pada event ini tetap tinggi mengingat medan Gunung Lawu yang berat, penuh elevasi, dan dipengaruhi kondisi alam yang tidak selalu stabil.



Simak Video "Berlari Menantang Diri Sendiri di ZINC TRAIL RUN 2025"


(wsw/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork