Suatu situs traveling, skyscanner pernah melansir aneka tingkah penumpang yang membuat mereka dikeluarkan dari pesawat. Tingkahnya pun beragam, dari memakai kaos dengan kata-kata kasar hingga bercanda membawa bom.
Dirangkum detikTravel, Selasa (3/3/2015) berikut 6 hal yang bisa membuat Anda dikeluarkan dari pesawat. Beserta, contoh kasusnya:
1. Tidak mematikan ponsel dan perangkat elektronik
|
(Thinkstock)
|
Peringatan mematikan ponsel dan perangkat elektronik akan terus diumumkan berulang-ulang. Jika Anda tidak sampai mematuhinya dan trus asyik bermain gadget, maka siap-siap turun dari pesawat!
Contoh kasus yang pernah terjadi, adalah pada penerbangan pesawat AirTran di New York, AS pada 2013 silam. Ketika itu, 100 siswa SMU SMU Yeshiva of Flatbush asal Brooklyn menolak mematikan ponsel mereka.
Para awak kabin awalnya sudah memberitahu baik-baik. Tapi apa daya, itu tidak mempan. Akhirnya, semua siswa dipersilakan turun dari pesawat karena tidak mau mematikan ponsel mereka. Keamanan memang jadi prioritas yang diutamakan.
2. Memakai kaos dengan kata-kata kasar
|
(Thinkstock)
|
Contohnya, tahun 2012 silam pada penerbangan pesawat American Airlines. Seorang wanita memakai kaos yang bertuliskan 'If I wanted the government in my womb, Iβd f*** a senator'. Saat awak kabin melihat kaosnya, tak butuh waktu lama untuk menurunkan wanita itu dari pesawat sebelum lepas landas.
Memakai kaos yang bertuliskan kata-kata kasar, dianggap bisa bikin resah dan menganggu kenyamanan orang lain. Pakai kaos yang biasa saja ya!
3. Bercumbu
|
(Thinkstock)
|
Tahun 2011 lalu, seorang musisi dan aktris asal AS, Leisha Hailey dikeluarkan dari pesawat Southwest Airlines. Gara-garanya, para penumpang mengaku risih dengan tingkahnya yakni bercumbu di kursi bersama pasangan lesbiannya. Dia dianggap terlalu berlebihan, sampai membuat orang-orang yang duduk di sebelahnya menjadi tak nyaman.
4. Mengamuk dan menyerang penumpang lain
|
(Thinkstock)
|
Kasus seperti itu, pernah dialami oleh musisi top dunia, Liam Gallagher pada penerbangan pesawat Cathay Pacific belasan tahun silam. Pesawat saat itu hendak lepas landas dari Hong Kong ke Melbourne.
Entah mengapa, Liam berprilaku di luar kendali. Dia merokok, memaki-maki penumpang lain dan sampai mengancam awak kabin untuk berkelahi. Atas tindakannya, dia langsung diamankan oleh kepolisian setempat tanpa kompromi.
5. Membawa anak yang rewel
|
(Thinkstock)
|
Bukannya menyalahkan sang anak, tapi orang tuanya yang sebenarnya bertanggung jawab. Mereka harus bisa mengontrol sang anak dan menenangkannya. Ada baiknya, mereka juga memberikan beberapa pemahaman dan peringatan kepada anaknya sebelum naik pesawat. Kalau tidak bisa, siap-siap mereka beserta buah hatinya harus angkat kaki dari pesawat.
Pada bulan Juni 2012 silam, seorang pria dan anaknya terpaksa harus turun dari pesawat Alaska Airlines. Gara-garanya, si anak terus menerus menangis tidak mau duduk. Bahkan, dia juga tidak mau mematikan iPad untuk bermain game padahal sudah dilarang berulang kali. Duh!
6. Bercanda membawa bom
|
(Miami-Dade Corrections)
|
Lantas, para petugas bandara panik dan pihak kepolisian sampai FBI serta tim spesialis penjinak bom turun tangan. Alvarado pun langsung diringkus dan diintrogasi. Akhirnya, dia mengaku kalau itu lelucon saja.
Apa daya, dirinya harus membayar denda sebanyak USD 90 ribu atau sekitar Rp 1,1 M. Gara-gara ulahnya, 5 pesawat di sana sampai delay dan para penumpang dibikin geram.
Memang, bandara-bandara di dunia sangat serius dan waspada menghadapi ancaman bom yang ada. Apalagi sejak peristiwa serangan teroris membajak pesawat dan menabrakan ke gedung WTC di AS pada 2011 silam, semua prosedur penerbangan diperketat. Saat Anda mau naik pesawat, ingat jangan pernah bercanda soal bom! Mau senasib seperti Alvarado?
Halaman 8 dari 7












































Komentar Terbanyak
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Keraton Solo Memanas! Mangkubumi Dinobatkan Jadi PB XIV
Drama Menjelang Penobatan Raja Baru Keraton Solo