Minggu (9/6/2013), mobil melaju di jalanan mulus Letjen R Soeprapto, tepatnya di antara daerah Batu Aji dan Sekupang. Pohon-pohon tinggi dan tanah merah mendominasi pandangan. Tak ada pemandangan lain, hingga akhirnya tampaklah sebuah papan petunjuk. Tulisannya "Hutan Wisata Mata Kucing".
Jarak tempuhnya sekitar 30 menit dari Nagoya. Gerbangnya tak besar, hanya muat untuk 1 mobil. Bagian atasnya pun pendek sehingga bus wisata harus parkir di luar. Tiket masuknya cukup murah, Rp 10.000 untuk dewasa dan Rp 5.000 untuk anak-anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kolam itu cukup besar, dengan jalan setapak yang mengelilinginya. Di salah satu sisi kolam, terdapat rombongan siswa SMP yang anteng memerhatikan permukaan kolam. Karena berdiri di sisi seberang, saya tak tahu apa yang mereka perhatikan.
Penasaran, saya pun beranjak ke arah mereka. Sebelum melihat isi kolam, saya membaca sebuah spanduk yang membentang di pohon. Tertulis daftar hewan apa saja yang hidup di kolam tersebut. Saya kaget, ternyata kolam ini dihuni Arwana Arapaima Gigas. Ini adalah spesies arwana raksasa yang hidup di Sungai Amazon, Brazil.
Benar saja, begitu melihat ke kolam, puluhan arwana besar meliuk di dekat permukaan. Samar-samar saya melihat sosok ikan besar bersisik kemerahan. Arapaima Gigas! Ukurannya memang sangat besar. Belum pernah saya melihat ikan raksasa ini di kolam alami, selain di dalam akuarium air tawar.
"Ada 4 Arapaima di sini. Masing-masing beratnya 1 kwintal," tutur Sijay (72), petugas Hutan Wisata Mata Kucing yang mengurusi kolam tersebut.
Untuk melihat keganasan arwana raksasa itu, petugas hutan wisata menyediakan pakan ikan. Harganya Rp 5.000 untuk satu bungkus, berisi potongan ikan-ikan kecil. Saya membeli satu bungkus, Pak Sijay kemudian mulai melempar pakan ikan ke kolam.
Busshh! Seperti ada ledakan kecil dari dalam kolam, disertai semburan air setelahnya. Arwana raksasa itu langsung membuka mulutnya lebar-lebar dan melahap potongan ikan. Begitu pula potongan-potongan selanjutnya. Bussh! Bussh! Bussssh!
Beberapa saat setelah potongan ikan terakhir, si arwana raksasa pun kembali menenggelamkan diri. Sisiknya yang berwarna kemerahan masih sedikit terlihat di permukaan air yang kehijauan.
Kalau biasanya Arapaima hanya bisa dilihat di akuarium besar, kali ini saya melihatnya di kolam besar. Keren!
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?