Jakarta - Mengutip istilah para backpacker, 'jangan mengaku traveler kalau belum pernah ke Bromo'. Kali ini saya memulai perjalanan dari Jakarta menuju Kota Malang.Dengan menggunakan kereta api, pengalaman pertama saya menggunakan moda transportasi ini dengan tujuan luar kota dan di tempuh selama kurang lebih 17 jam. Bagi para backpacker ini yang dinamakan trip, setiap perjalanan akan terbayar saat kita sampai dilokasi yang dituju, begitu katanya. Tapi buat saya sangat melelahkan.Malang bukan hanya menawarkan Bromo sebagai destinasi wisata, sesampainya kereta di stasiun Malang kita langsung disuguhi pemandangan indah Taman Balai Kota Malang. Agenda wajib Traveler untuk singgah dulu di taman balai kota ini untuk sekadar foto atau menikmati suasana taman yang berwarna-warni.Karena perjalanan ke Gunung Bromo akan dimulai pada dini hari, jadi saya bisa memanfaatkan siang harinya untuk mengunjungi beberapa tempat wisata.Dari balai kota saya menuju Candi Jago, perjalanan di tempuh sekitar 1 jam. Candi Jago tidak begitu besar dan terlihat sudah tidak begitu asli lagi, mungkin karena sudah banyak dilakukan pemugaran. Cuaca di area candi pada siang hari cukup panas, saya memutuskan tidak berlama-lama di area ini dan langsung menuju Gubuk Klakah. Di sana terdapat air terjun yang cukup terkenal yaitu Coban Pelangi. Jalanan yang cukup terjal harus dilewati dengan jalan kaki untuk bisa sampai di lokasi air terjun.Akhirnya yang ditunggu pun tiba. Perjalanan menuju kawah Bromo dimulai pada pukul 01.00 WIB. Jeep sudah menunggu untuk membawa saya menelusuri jalanan menuju Bromo. Ditempuh selama kurang lebih dua jam dari Desa Gubug Klakah, jalanannya yang terjal, turun naik, dan berliku-liku. Inilah sensasi yang di dapat dan tidak akan terlupa.Setelah itu dilanjutkan dengan berjalan kaki selama kurang lebih 30 menit menuju Pananjakan. Untuk bisa sampai di puncak kawah saya harus menaiki anak tangga sebanyak 250 anak tangga. Tapi tidak usah khawatir segala kelelahan akan terbayar ketika kita sampai diatas dan bisa menikmati keindahan maha karya Sang Pencipta.Seperti yang Henry Miller bilang βOne's destination is never a place, but a new way of seeing thingsβ.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia