Wow! Ada Banyak Batu Menhir di Kampung Ini
Selasa, 05 Jun 2012 12:05 WIB

Putri Rizqi Hernasari
Jakarta - Kampung tradisional bernama Bena adalah destinasi wajib saat Anda berkunjung ke Flores. Ini adalah desa tempat Anda kembali ke zaman Megalitikum.Kampung Bena berada di Desa Tiworiwu, Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada, Flores. Kampung ini cukup unik karena satu-satunya desa di Flores yang masih menjaga tradisi secara turun termurun.Mengunjungi Bena, waktu seakan mundur kembali ke zaman Megalitikum. Betapa tidak, di kampung ini masih terdapat banyak bangunan melitik berupa susunan batu-batuan ceper, seperti menhir yang identik dengan sosok Obelix di komik Asterix.Penduduknya pun masih mendiami rumah yang terbuat dari kayu, bambu, dan beratapkan alang-alang. Di beberapa atap rumah, Anda bisa melihat ada hiasan seperti boneka yang memegang anak panah.Boneka ini bukanlah boneka sembarang, tetapi merupakan simbol yang menandakan bahwa rumah tersebut milik keluarga dari garis laki-laki penduduk asli kampung, yaitu Suku Ngada.Nah, jika Anda melihat ada rumah yang dihiasi rumah-rumah kecil di atas atapnya, berarti pemiliknya rumah berasal dari keluarga garis perempuan suku asli Bena.Jika diamati, di antara rumah penduduk yang saling berhadapan, ada 2 bangunan rumah adat kecil. Bangunan rumah adat yang pertama berbentuk seperti payung beratapkan alang-alang yang bagian tengahnya terdapat kayu sebagai pilar penyangga. Bangunan ini disebut sebagai lopo. Di depan lopo, masih ada bangunan kecil yang berbentuk seperti miniatur rumah kecil, biasa disebut bhaga. Kedua bangunan itu adalah simbol pemersatu keluarga di kampung ini.Berkunjung ke Kampung Bena serasa berkunjung ke rumah sendiri. Resapi keramahan penduduknya lewat senyum manis mereka. Memang benar, penduduk di Bena terkenal sangat ramah. Coba saja berjalan di dalam kampung, Anda pasti akan disapa oleh setiap penduduknya.Untuk berkunjung ke tempat ini tidak dikenakan tiket masuk, tapi kita harus memberikan donasi dan mengisi buku tamu sebelum anda memasuki perkampungan. Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk pemeliharaan kampung agar senantiasa terjaga keaslian tradisinya.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!