Jatuh Cinta dengan Keramahan di Tanjung Isuy

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jatuh Cinta dengan Keramahan di Tanjung Isuy

MiraAnnisa - detikTravel
Selasa, 03 Jul 2012 12:58 WIB
loading...
MiraAnnisa
Rumah terapung di sepanjang aliran Sungai Ohong
Jembatan Kayu Ulin di Tanjung Isuy
Ketinting Warga Menyeberangi Danau Jempang
Bangau Cokelat di Pinggir Sungai Ohong
Warga Mencari Ikan di Danau Jempang
Jatuh Cinta dengan Keramahan di Tanjung Isuy
Jatuh Cinta dengan Keramahan di Tanjung Isuy
Jatuh Cinta dengan Keramahan di Tanjung Isuy
Jatuh Cinta dengan Keramahan di Tanjung Isuy
Jatuh Cinta dengan Keramahan di Tanjung Isuy
Jakarta - Tanjung Isuy adalah sebuah kampung di wilayah Kecamatan Jempang, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Namun siapa sangka, sebelum krisis melanda tahun 1998, kampung ini pernah menjadi salah satu target kunjungan turis atau wisatawan mancanegara.Hal menarik yang terlihat saat pertama kali menjejakkan kaki di Tanjung Isuy adalah nuansa adat dan budayanya yang masih terlihat kental. Ada Rumah Lamin di Tanjung Isuy yang kini digunakan sebagai tempat penginapan bagi turis atau wisatawan. Wow!Meski tak sebanyak dulu, kunjungan wisatawan masih tetap ada hingga sekarang. Oleh sebab itu, tak mengherankan, jika banyak ditemukan losmen penginapan milik penduduk Tanjung Isuy yang menyatu dengan rumah-rumah mereka.Di kampung wisata ini ada beberapa suku yang hidup berdampingan secara rukun. Namun, Suku Dayak Benuaq menjadi mayoritas penunggu Tanjung Isuy. Jika ingin melihat pertunjukkan tari-tarian adat Dayak Benuaq, wisatawan bisa menghubungi pihak kampung setempat untuk mengadakan upacara adat penyambutan tamu. Pihak kampung Tanjung Isuy, tidak memasang tarif khusus untuk ini, umumnya dari wisatawanlah yang menyesuaikan sebagai ucapan terima kasih.Saat itu, saya melihat Ibu-ibu yang sedang asyik menenun Ulap Doyo, yaitu kain tenun khas Suku Dayak Benuaq yang terbuat dari serat daun Doyo. Tak hanya Ulap Doyo, ukiran dari kayu khas Dayak juga menjadi hiasan serupa yang saya temui di kampung ini, seperti tombak ataupun patung.Beberapa model ukiran bahkan mereka buat sebagai cinderamata. Adat budaya yang masih terjaga baik hingga kini membuat kampung ini beberapa kali muncul dalam acara televisi swasta nasional.Di ujung kampung, saya menadapat kejutan lainnya. Di sana terdapat Danau Jampang yang juga menjadi danau terluas di Kaltim dengan luas sekitar 15 hektar. Bahkan ada yang menyebutkan luasnya 2 kali lipat dari ini.Danau Jempang pun menjadi sarana penghubung beberapa kampung, tak heran jika di pinggir danau ini banyak ketinting (perahu kecil bermotor) terparkir. Ketinting menjadi alat transportasi utama yang akan mengantarkan penduduk kampung atau traveler dari satu kampung ke kampung lainnya. Tak hanya ketinting, jenis kapal lain seperti long boat atau perahu kayu bermotor berukuran lebih besar, beratap, dan mampu melaju lebih cepat juga banyak disewakan kepada wisatawan.Pemandangan indah nan alami terhampar ketika saya mulai menyeberangi Danau Jempang. Menyeberangi Danau seluas 15 hektar terasa seperti menyeberangi lautan. Beberapa burung beraneka warna terbang melintas di atas atap long boat.Di Danau ini, saya melihat kehidupan masyarakat di sekitar danau dengan rumahnya yang terapung di atas permukaan air. Salah satunya yang saya lihat adalah perkampungan yang terletak di sepanjang aliran Sungai Ohong. Keramahan penduduk setempat yang merupakan perkampungan nelayan sangat terasa. Lambaian tangan dan senyum hangat selalu mereka berikan setiap kali melihat orang baru yang memasuki perkampungan mereka.Hanya ada dua cara untuk menjangkau wilayah ini, yaitu melalui darat dan sungai. Jalur darat menuju Tanjung Isuy membutuhkan waktu sekitar 8 jam dari Balikpapan dan kurang lebih 5 jam dari Samarinda. Dari Balikpapan, Anda bisa menggunakan travel yang melayani tujuan Balikpapan Ae Melak turun di Camp Baru ataupun menggunakan bus tujuan Camp Baru dari Samarinda. Dari Camp Baru, barulah kita menyewa sepeda motor untuk ke Isuy.
Hide Ads