Baralek Gadang, Pesta Pernikahan Besar-besaran Ala Minang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Baralek Gadang, Pesta Pernikahan Besar-besaran Ala Minang

Yogaku Puspita Rini Sagal - detikTravel
Rabu, 27 Mar 2013 11:50 WIB
loading...
Yogaku Puspita Rini Sagal
Arak-arakkan pengantin
Pemain terompet daun kelapa
Pengantin pria yang akan menjemput mempelai wanita
Baralek Gadang, Pesta Pernikahan Besar-besaran Ala Minang
Baralek Gadang, Pesta Pernikahan Besar-besaran Ala Minang
Baralek Gadang, Pesta Pernikahan Besar-besaran Ala Minang
Jakarta - Β Setiap daerah memiliki tradisi budaya yang menarik untuk disaksikan, termasuk Sumbar. Daerah ini punya upacara pernikahan meriah, dengan beragam acara menarik, mulai arak-arakan hingga pertunjukkan musik khas Minang.Upacara perkawinan di satu daerah tentunya berbeda dengan daerah lainnya. Masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Begitu pula dengan Baralek Minang, upacara adat Minang yang unik dan sarat makna.Baralek Minang menjadi sebuah upacara perkawinan yang unik bagi saya. Bukan hanya karena upacara ini di langsungkan di tempat yang baru, namun juga karena rangkaian upacaranya yang terbilang tidak biasa. Di Koto Kaciak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, saya mendapat kesempatan mengikuti serangkaian upacara perkawinan kerabat saya.Β Sehari sebelum hari H, saya tiba di sana. Sebuah pelaminan khas minang berwarna dominan merah dan emas langsung menjadi pusat perhatian saya, sederhana namun tetap terlihat megah.Alunan talempong, alat musik khas minang, terdengar jelas, namun saya tak menemukan pemainnya di dekat-dekat saya. Ternyata, talempong itu dimainkan oleh beberapa orang ibu-ibu di dapur.Β Keberadaan talempong itu menjadi sebuah tanda bahwa sebuah keluarga sedang menyelenggarakan Baralek. Talempong ini akan dibunyikan dari subuh sampai mereka selesai malam harinya.Β Selain talempong, tambuah juga menjadi hal yang penting dalam upacara perkawinan Minang. Tambuah adalah alat-alat perkusi dan terompet yang terbuat dari daun kelapa, yang dimainkan berbarengan dengan atraksi pencak silat. Tambuah ini bisa dikatakan 'Tanjidor ala Minang' yang nantinya akan memeriahkan perarakan pengantin.Pada hari H, kedua mempelai di rias di tempat berbeda yang jauh dari tempat resepsi diadakan. Biasanya, mereka akan dirias di rumah saudara. Sang mempelai laki-laki nantinya akan menjemput sang mempelai perempuan, kemudian mereka di arak keliling desa bersama dengan keluarga kedua mempelai, tamu dan para pemain tambuah.Β Biasanya, perarakan dilakukan dua kali. Pertama, mereka di arak dari tempat dirias menuju ke tempat resepsi. Sesampainya di tempat resepsi, mereka akan makan bersama terlebih dahulu bersama tamu-tamu, dan kemudian melanjutkan perarakan keliling desa.Β Namun tak hanya berhenti sampai di situ, kedua mempelai masih harus melakukan satu ritual lagi yang disebut Manjalang. Manjalang adalah bagian akhir dari rangkaian upacara adat ini.Kedua mempelai harus mendatangi tiap-tiap keluarga yang memberi mereka kado dan membawakan ikan emas matang bagi mereka. Semua harus dilakukan dengan berjalan kaki, sehingga tak heran jika upacara perkawinan adat Minang ini menguras energi.Β 
Hide Ads