Lombok tidak hanya diberkahi kekayaan alam berupa pantai, pulau kecil, atau gunung saja. Pulau di Provinsi NTB ini juga punya banyak kerajinan dari keramik hingga tenun. Kalau soal keramik, ada yang berbeda di Desa Banyumulek.
"Desa Banyumulek ini dikenal sebagai desa wisata penghasil kerajinan keramik terbesar di Lombok. Setiap rumah di sini membuat keramik," ujar pemandu lokal setempat, Surya kepada detikTravel beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surya lalu menuturkan proses pembuatan keramik di Desa Banyumulek. Pertama, para pria akan mengambil tanah liat yang ada di Gunung Sasak. Kemudian, dilakukan pengeringan dengan dijemur sekitar 1 hari. Setelah itulah, tanah liat tersebut dimasukan dalam pembakaran selama 1-2 jam.
"Proses membuat pot bunga dan lain-lain itu dikerjakan wanita. Satu wanita di sini rata-rata dapat membuat 20 macam-macam barang keramik," tutur Surya.
Desa Banyumulek cukup luas. Biasanya wisatawan dalam dan luar negeri datang ke sana saat siang hari. Jangan kaget, di setiap teras rumah terdapat ada beberapa wanita yang sibuk membuat kerajinan keramik. Kalau membuat asbak dari keramik, mereka rata-rata hanya menghabiskan waktu sekitar 5 menit saja lho!
"Semua alat pengrajin keramik di sini tradisional," tegas Surya.
Puas menelusuri Desa Banyumulek, wisatawan bisa beranjak ke Pasar Seni Banyumulek di Jl Wisata Banyumulek, Lombok Barat. Berbagai hasil kerajinan keramik terlihat cantik di sana. Yang paling unik, adalah sebuah kendi.
Kendi tersebut dibuat berdasarkan sistem kerucut di dalamnya. Jadi, air minum dimasukan dari bagian bawah kendi yang dibalik. Lalu ketika dikembalikan ke posisi semula, kendi tersebut pun tidak tumpah. Setelah itu, air dari kendi bisa dituang ke dalam gelas dan diminum.
Harga berbagai barang di Pasar Seni Banyumulek berkisar mulai dari Rp 20 ribu hingga ratusan ribu rupiah. Kalau kendinya sendiri seharga Rp 75 ribu. Cocok sebagai oleh-oleh!
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?