Ratusan Penari Tor-tor Sawan Buka Festival Danau Toba 2013

Samosir - Festival Danau Toba 2013 resmi dimulai. Dalam acara pembukaan, ratusan remaja perempuan menari tor-tor sawan, tarian khas Batak sebagai perwujudan rasa syukur dan terimakasih.

Ratusan penari tampak berbaris rapih di lapangan terbuka Pulau Samosir yang menghadap ke Danau Toba, Sumut, Minggu (8/9/2013) petang. Dengan busana adat dominasi warna merah, para penari ini tampak memegang empat sawan (cawan-red) atau mangkuk berwarna putih.

Secara perlahan mereka memindahkan cawan-cawan tersebut ke tangan kiri dan kanan. Cawan-cawan ini tak hanya ditaruh di tangan, tapi juga pundak dan kepala. Dibutuhkan latihan tersendiri untuk menjaga agar cawan-cawan ini tidak jatuh, sementara tubuh penari menari tor-tor.

Setelah tarian tor-tor cawan, Bupati Samosir yang juga Ketua Festival Danau Toba 2013 Mangindar Simbolon memberikan sambutannya. Dijelaskan Mangindar tema festival tahun ini adalah 'Arga Do Bona Ni Pinasa' yang berarti menghargai tanah leluhur.

Mangindar berharap masyarakat bisa ikut memeriahkan festival yang dulunya hanya sebuah pesta rakyat. Ada banyak acara yang digelar pada tahun ini menggabungkan seni budaya dengan olahraga.

Wamenparekraf Sapta Nirwandar juga mengatakan hal serupa dalam sambutannya di depan ribuan penonton yang ikut menyaksikan pembukaan Festival Danau Toba 2013. Menurutnya pada tahun ini ada 12 perenang Indonesia yang akan berenang enam etape mengelilingi Danau Toba. Perenang internasional dari Barcelona juga akan mengikuti lomba renang ini.

Sementara itu Menko Perekonomian Hatta Rajasa yang menutup sambutan di Festival Danau Toba, menjanjikan akan melakukan sejumlah pembangunan infrastruktur agar pariwisata Danau Toba lebih maju. Infrastuktur ini menurutnya sudah dimulai dengan pembangunan Bandara Internasional Kuala Namu.

"Kuala Namu menjadi gerbang udara. Pemerintah juga akan membangun Kuala Tanjung sebagai gerbang laut," ujar Hatta yang tampak memakai topi dan selendang khas Batak.

Setelah memberikan sambutan, Hatta Rajasa, bersama Sapta Nirwandar dan Mangindar Simbolon, mengikuti upacara sulang-sulang. Dalam upacara ini beberapa pasangan suami-istri yang sudah dianggap sepuh mendapatkan suapan makanan dari para pejabat. Upacara ini merupakan bentuk penghargaan atau ucapan terimakasih terhadap orangtua atau sesepuh di tanah Sumatera Utara.


(fay/fay)