Mungkin, wisata halal masih belum akrab di telinga Anda. Tapi, wisata halal ini adalah salah satu upaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) demi mewujudkan wisata syariah dan membuat nyaman wisatawan muslim.
"Wisata halal merupakan konsep baru pariwisata. Ini bukanlah wisata religi seperti umroh dan menunaikan ibadah haji," kata President Islamic Nutrition Council of America, Muhammad Munir Caudry dalam dalam Global Halal Forum di Indonesia Halal Expo (Indhex) 2013 di Semeru Room, Lantai 6, Gedung Pusat Niaga, JIExpo (PRJ), Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Amidhan pun mengamini wisata halal di Indonesia. Menurutnya, Indonesia disebut pantas sebagai pusat wisata halal karena mayoritas populasinya beragama Islam. Selain itu, produk wisata halal kini bukan hanya tertuju untuk wisatawan muslim namun juga untuk bagi yang bukan muslim.
"Halal produk telah menjadi pilihan hidup masyarakat di dunia, bukan hanya karena mengikuti aturan syariah bagi muslim, namun juga alasan kesehatan bagi non muslim," ujar KH Amidhan.
Sebelumnya, Dirjen Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf, Esthy Reko Astuti mendukung penuh menjadikan Indonesia lebih bersahabat untuk wisatawan muslim. Baik itu dengan melalui wisata syariah yang melakukan pendekatan ke hotel-hotel atau wisata halal untuk soal makanan dan minuman.
"Umumnya wisatawan muslim membutuhkan beberapa fasilitas selama perjalanan berupa tersedianya makanan dan minuman yang terjamin halal, fasilitas yang layak dan nyaman untuk bersuci, fasilitas beribadah, & tidak ada hal-hal yang melanggar ketentuan syariah pada produk dan jasa pelayanan usaha pariwisata syariah," kata Esthy.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!