Sejumlah tempat paling angker di Asia dikumpulkan dalam serial TV baru National Geographic 'I Wouldn't Go In There'. Sang pembawa acara, Robert Joe mengatakan tempat-tempat ini sebenarnya berhantu karena sejarah. Banyak hal mengerikan terjadi di sana.
Diintip dari CNN Travel, Senin (4/11/2013), inilah 7 destinasi paling angker di Asia versi "I Wouldn't Go In There":
1. Tat Tak School, Hong Kong
(CNN Travel)
|
Menurut penduduk setempat, sekolah ini dulunya pernah menjadi lokasi bunuh diri. Tak hanya itu, hantu wanita berbaju merah juga dipercaya menghuni sekolah ini. Saking seramnya, banyak supir taksi yang enggan melewati sekolah ini.
2. Lawang Sewu, Indonesia
(Khaerul Ikhwan/dtraveler)
|
Namun, Lawang Sewu kini telah berubah. Lawang Sewu telah menjelma jadi gedung tua bersejarah yang elegan. Bangunan megah ini telah direnovasi pada tahun 2009. Meski begitu, kesan angker memang sulit lepas dari gedung ini.
3. Gua Chibichiri, Jepang
(CNN Travel)
|
Masuk ke dalam, ada banyak tengkorak dan kerangka manusia yang masih tersimpan. Usut boleh usut, ternyata isi gua ini tak hanya tentara saja, tapi juga ada warga sipil yang ikut bunuh diri.
4. Gedung Bagua, Taiwan
(CNN Travel)
|
Salah satu bangunan yang mengisi pulau ini adalah Gedung Bagua. Inilah salah satu penjara yang masih ada di Green Island. Menurut penduduk setempat, gedung dan pulau ini angker karena banyak tahanan politik yang tewas di sana.
5. Rumah Sakit Clark, Filipina
(CNN Travel)
|
Dulunya, gedung ini adalah bekas rumah sakit AD. Menurut penduduk sekitar, ada banyak hantu para tentara yang tewas di sana. Tak ayal, gedung tua yang tak terpakai ini dianggap sangat mengerikan.
6. Yeongdeok, Korsel
(CNN Travel)
|
Konon, seorang gadis muda diduga bunuh diri setelah diputuskan pacarnya. Kisah lain juga mengatakan rumah ini menjadi lokasi meninggalnya tentara Korsel yang gagal mendarat pada PD II.
7. Ghost Hill, Malaysia
(CNN Travel)
|
Halaman 9 dari 8
Komentar Terbanyak
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Wapres Gibran di Bali Bicara soal Pariwisata, Keliling Pasar Tradisional
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?