Objek wisata Baturraden termasuk salah satu lokasi tamasya di Purwokerto yang menyenangkan bersama keluarga serta pasangan. Di dalamnya terdapat jembatan gantung yang dulu menjadi favorit para traveler. Namun kini jembatan tersebut telah dirombak sejak tragedi menyedihkan di 2006 silam.
Jembatan gantung Baturraden pernah roboh tepat di hari kedua Idul Fitri tahun 2006. Robohnya jembatan itu menewaskan sembilan orang serta puluhan lainnya mengalami luka-luka. Bagaimana tidak, di bawah jembatan terdapat batu-batu kali besar juga runcing. Kabarnya tali jembatan putus akibat kelebihan bobot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya detikTravel tidak bisa melihat secara langsung pemandangan dari atas jembatan karena hujan deras kala itu. Saya hanya dapat menyaksikannya dari kejauhan, tepatnya di dekat patung dua naga dengan tulisan 'Baturraden'. Ternyata patung dua naga berwarna hitam juga memiliki cerita yang berhubungan dengan jembatan.
Dengan memakai mantel hujan serta payung besar, Deskart Sotyo Djatmiko selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Banyumas, sedikit bercerita kepada detikTravel. Konon katanya, patung dua naga itu merupakan simbol penjaga kolam di bawah jembatan merah. Kolam di Baturraden dijaga oleh dua ular raksasa. Namun cerita itu kerap dianggap mistis yang hanya dipercaya oleh orang-orang zaman dahulu.
Di balik semua cerita itu, keindahan dan panorama Baturraden tetap memukau para traveler. Pemandian air panas, tujuh curug di dalamnya, tersedianya waterpark, hingga taman wisata, selalu menarik perhatian para turis lokal maupun internasional saat berlibur ke Kota Mendoan ini.
(shf/fay)
Komentar Terbanyak
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti