Saloi, Keranjang Ransel yang Unik Dari Maluku

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Saloi, Keranjang Ransel yang Unik Dari Maluku

Adelnadita - detikTravel
Selasa, 12 Nov 2013 10:20 WIB
loading...
Adelnadita
Saloi masih dipakai dalam kehidupan sehari-hari
Saloi dipakai untuk membawa hasil kebun
Di pelosok Maluku masih banyak dijumpai Saloi
Penampang atas Saloi berbentuk bulat
Ayo pakai Saloi....!
Saloi, Keranjang Ransel yang Unik Dari Maluku
Saloi, Keranjang Ransel yang Unik Dari Maluku
Saloi, Keranjang Ransel yang Unik Dari Maluku
Saloi, Keranjang Ransel yang Unik Dari Maluku
Saloi, Keranjang Ransel yang Unik Dari Maluku
Jakarta - Saat melancong ke pedalaman Maluku, traveler akan banyak menjumpai keranjang yang mirip ransel bernama Saloi. Saloi biasa dipakai oleh masyarakat Maluku untuk membawa aneka kebutuhan barang sehari-hari. Bentuknya unik!Saloi merupakan keranjang yang memiliki desain mirip ransel. Saloi biasa dipakai oleh masyarakat Maluku untuk membawa hasil kebun, kayu bakar, cucian baju ataupun berbagai macam barang sehari-hari lainnya.Ransel merupakan model tas yang dapat disebut paling nyaman untuk membawa berbagai barang sehari-hari. Saloi merupakan keranjang yang memiliki desain menyerupai ransel.Hampir di sebagian besar di wilayah Maluku, termasuk Maluku Utara masih dapat ditemui masyarakat yang memakai Saloi. Seperti sebagian masyarakat Halmahera Selatan yang masih memakai Saloi untuk membawa berbagai barang sehari-hari.Saloi berbentuk keranjang yang dianyam dari bambu. Saloi memiliki desain mengecil di bawah. Penampang atas Saloi bulat, sedangkan penampang bawah persegi. Saloi tersebut disertai tali agar dapat digendong seperti ransel.Sebagian besar Saloi yang dipakai masyarakat Halmahera Selatan adalah hasil buatan sendiri. Ukuran Saloi yang dibuat pun dapat disesuaikan dengan penggunanya. Seperti Saloi yang dipakai anak-anak pun biasanya dibuat dengan ukuran yang lebih kecil.Saloi masih banyak dipakai oleh masyarakat Halmahera Selatan untuk membawa hasil kebun, kayu bakar, cucian baju, ataupun berbagai macam barang sehari-hari lainnya. Seiring berjalannya waktu bisa saja pengguna Saloi akan semakin berkurang. Mungkin Saloi mulai tergeser dengan model ransel yang semakin fashionable dan semakin nyaman.Akankah Saloi akan semakin tergeser dengan ransel ataupun alat pembawa lain yang lebih terkesan modern? Lestarinya budaya menggunakan Saloi memang tergantung pada kemajuan dan perkembangan di seluruh wilayah Maluku.Meskipun wilayah Maluku semakin maju dan berkembang, namun tidak ada salahnya untuk tetap melestarikan Saloi sebagai bagian dari budaya. Semoga saja generasi mendatang masih mengenal Saloi sebagai ransel tradisional rakyat Maluku.
Hide Ads