Adalah Wae Rebo Lodge, penginapan yang menjadi pos terakhir sebelum naik ke kampung adat Wae Rebo. Wae Rebo Lodge berada di desa terakhir sebelum akhirnya masuk ke hutan untuk trekking. Hampir semua traveler sampai terlalu siang akan bermalam di sini sebelum melanjutkan perjalanan esok pagi.
Berada di tengah persawahan, berlatar belakang gunung dan dekat dengan pesisir membuat penginapan yang satu ini menjadi daya tarik tersendiri. Sajian pagi di sini sungguh membuat siapa saja terpesona.
Sinar mentari menyapa dengan hangatnya. Membuat kabut perlahan menghilang, meninggalkan kesan magis. Embun di pucuk pohon padi memantulkan kilau nan indah. Hiruplah udara sekitar, kesejukannya akan menyegarkan paru-paru Anda.
Dari depan penginapan, terlihat jelas pesisir di sebelah kiri. Air yang biru berkilau tak mau kalah untuk memberi salam selamat pagi. Berjalan keluar dari penginapan, ada sebuah mata air kecil yang biasa digunakan anak-anak untuk bersih-bersih sebelum berangkat sekolah.
Di ujung, terlihat beberapa rumah penduduk dengan beberapa pohon yang membuat pemandangan terlihat asri. Yang lebih cantiknya lagi, hampir di semua rumah terdapat tanaman bunga. Tentu saja, Flores memang memiliki julukan Pulau Bunga.
Kembali ke penginapan, mulai pukul 07.00 WITA, semerbak makanan baru matang sudah tercium. Di penginapan dengan harga Rp 300 ribu per malam ini, disediakan makanan sebanyak 3 kali per hari. Semua makanannya lezat dan menggugah!
Selamat pagi dari kaki Wae Rebo!
(aff/aff)












































Komentar Terbanyak
Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Darurat Bencana-Tanpa Izin Gubernur & Mendagri
Alih Fungsi Lahan Jadi Kebun di Hutan Gunung Sanggabuana Bisa Berpotensi Buruk
Bus Rosalia Indah Viral Ugal-ugalan di Tol, Sopir Resmi Kena PHK