Dengan pasir putih dan ombak yang tak ganas, Teluk Ijo menjadi primadona wisatawan domestik. Namun tak hanya Teluk Ijo yang menjadi tujuan wisata di sekitar teluk jernih berwarna hijau ini.
Ada 2 teluk lagi yang bisa dikunjungi dalam perjalanan menuju Teluk Hijau. Selama 1 jam tracking menuju Teluk Ijo, wisatawan bisa juga mengunjungi Teluk Damai dan Teluk Batu.
Teluk Damai, tidak bisa dijangkau oleh wisatawan. Sebab di teluk ini ombak besar selalu menghantam tebing tinggi di cekungan pantai ini.
"Teluk ini nyaris tidak tersentuh. Sebab kita tidak bisa mendarat dengan perahu. Ombaknya terlalu berbahaya,"ujar Wahyu, Pembina Masyarakat Ekowisata Rajegwesi (MER), pengelola wisata di Taman Nasional Merubetiri, kepada detikTravel, Sabtu (19/4/2014).
Sementara Teluk Batu, kata Wahyu, penuh menyimpan historis saat hempasan tsunami di tahun 2006 lalu. Dulunya Teluk Batu itu memiliki pasir putih yang indah. Di tengahnya mengalir air tawar dari sungai yang membelah pantai ini.
Namun setelah adanya tsunami, teluk itu berubah menjadi bebatuan. Pasir putih yang dulunya terhampar putih, hilang entah kemana. Hamparan bebatuan tak berujung ini, tidak mengurangi keindahan alam yang disuguhkan di sana.
"Selain melihat pantai yang berbatu kita bisa menikmati sungai di atas pantai ini. Sungainya jernih dan terdapat kayu yang menjadi jembatan yang bisa untuk menyeberang. Aliran air tawar merembes di bawah bebatuan," tambah Wahyu.
Yang paling menakjubkan setelah menjalani perjalanan yang menantang, adalah Teluk Ijo. Selama menyusuri jalan setapak yang rimbun tiba-tiba cahaya matahari muncul seolah-olah ada pintu atau lorong yang terbuka. Hamparan pasir putih seolah menyambut kedatangan wisatawan ke teluk yang indah ini.
"Banyak wisatawan yang kelelahan saat trekking merasa terbayarkan setelah berada di Teluk Ijo. Suasana damainya membuat mereka selalu kangen dengan pantai teluk ini," tambah Wahyu.
Selama trekking sepanjang jalan setapak, wisatawan juga disuguhkan dengan pepohonan heterogen yang tumbuh liar. MER juga memberikan papan nama pada setiap pohon yang tumbuh di sana.
"Ini edukasi bagi para wisatawan. Tidak jarang mereka tidak mengetahui jenis tumbuhan atau pohson di sekitarnya. Di perjalanan Teluk Ijo mereka bisa tahu," tandasnya.
(fay/fay)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol