Lidah lebih tajam daripada pedang. Itulah kiasan yang menjadi salah satu cara pahlawan untuk mengusir penjajah. Mereka membakar semangat rakyat dengan kata-kata manis yang monohok dan punya arti mendalam. Buktinya, ada di 4 tempat ini!
Mungkin, Anda sering mendengar perkataan 'merdeka atau mati'. Lebih dari itu, ada banyak perkataan para pahlawan yang mampu menggerakan rakyat untuk berjuang mengusir penjajah sampai titik darah penghabisan.
Disusun detikTravel, Senin (10/11/2014) berikut 4 tempat yang menyimpang perkataan manis dan bersejarah dari pahlawan:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Museum Sumpah Pemuda, Jakarta
(Afif/detikTravel)
|
Ada kata-kata dari Batavia PPPI (Perhimpunan Pemuda Pemuda Indonesia), organisasi para pemuda di tahun 1910-an. Perkataanya yakni, "Memperoleh Indonesia merdeka adalah kewajiban yang terluhur buat anak Negeri Indonesia". Anak muda mana yang semangatnya tidak terbakar saat mendengar perkataan tersebut kala itu.
Salah satu perkataan Soekarno mengenai kemerdekaan Indonesia juga tersimpan di sana. Bunyinya, "Sebab kita yakin, bahwa persatuanlah yang kelak kemudian hari membawa kita ke arah terkabulnya impian kita: Indonesia-Merdeka".
Selain itu, terdapat pula kutipan kata-kata Ki Hajar Dewantara yang terkenal mengenai anti korupsi. Kutipannya berbunyi, "Namun yang penting untuk kalian yakini, sesaatpun aku tak pernah mengkhianati tanah air dan bangsaku, lahir maupun batin aku tak pernah mengkorup kekayaan negara".
2. Museum Kebangkitan Nasional
(Afif/detikTravel)
|
Salah satu perkataan yang terkenal di sana adalah perkataan Soetomo. Dialah tokoh pendiri Budi Utomo yang juga sebagai dokter tersohor di masanya.
Di suatu ruangan yang lokasinya paling ujung setelah pintu masuk, ada foto-foto Soetomo yang dipajang. Tak ketinggalan, aneka quote-nya yang terkenal. Salah satunya seperti yang berbunyi berikut ini, "Di Indonesia Tempat Kita. Di sana tempat berjuang kita. Di sana harus ditunjukan keberanian, keperwiraan dan kesatryaan kita, terutama sekali kecintaan kita pada nusa dan bangsa".
3. Makam Bung Tomo, Surabaya
(Mawan Sidarta/dTraveler)
|
Di sana terdapat prasasti yang berisi cuplikan pidato Bung Tomo melalui siaran radio di Radio Republik Indonesia (RRI) Surabaya. Bung Tomo yang bernama asli Sutomo ini menjadi pembakar semangat Arek-arek Suroboyo dalam melawan pendudukan tentara sekutu (NICA) yang masih bercokol di Surabaya.
Bunyinya adalah, "Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu Akbar.. Merdeka! Saudara-saudara, darah pasti banyak yang akan mengalir. Jiwa pasti banyak akan melayang. Tetapi pengorbanan kita ini tidak akan sia-sia saudara-saudara. Anak-anak, cucu-cucu kita di kemudian hari Insya Allah pasti, akan menikmati segala apa hasil daripada perjuangan kita ini. Semboyan kita tetap, Merdeka atau Mati!".
4. Museum Persada Soekarno, Blitar
(Bayu Adi Persada/dTraveler)
|
Banyak dokumenter foto, cerita dan banyak perkataan Soekarno di sana. Anda bisa melihatnya di pilar-pilar di dalam komplek museumnya. Perkataan Soekarno begitu menohok sanubari.
Contohnya, "Bangsa kita ini jangan jadi bangsa tempe". Atau ada lagi, "Lebih baik makan tahu tapi merdeka daripada makan steak tapi budak". Kata-kata itu sepertinya hanya bisa keluar dari mulut pemimpin tegas seperti Bung Karno.
Halaman 2 dari 5
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol