4 Seragam Pramugari yang Pernah Jadi Perdebatan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

4 Seragam Pramugari yang Pernah Jadi Perdebatan

- detikTravel
Jumat, 06 Feb 2015 19:25 WIB
4 Seragam Pramugari yang Pernah Jadi Perdebatan
(Getty Images)
Tokyo - Pramugari pesawat dituntut untuk tampil cantik dalam balutan seragam yang menawan. Nyatanya gara-gara seragam, pernah terjadi perdebatan yang dianggap menyusahkan atau kurang pantas. Seperti, 4 seragam pramugari berikut ini.

Mulai dari rok yang kelewat minim, sampai seragam pramugari yang terlalu ketat, beberapa keluhan yang dialami pramugari sejumlah maskapai. Dikumpulkan oleh detikTravel, Jumat (6/2/2015) setidaknya ada 4 seragam pramugari yang pernah menjadi perdebatan:

1. Skymark Airlines

(Getty Images)
Maskapai Jepang Skymark Airlines disebut sebagai salah satu maskapai yang seragamnya mengundang kontroversi. Salah satu alasan, rok seragamnya disebut cukup pendek dan membuat sang pramugari kerepotan. Bisa jadi penumpang curi-curi kesempatan.

Tidak hanya itu, seragam maskapai Skymark juga dilengkapi dengan pita yang diikatkan di bagian leher. Tidak hanya mempercantik tampilan para pramugari, namun pita tersebut juga membuat luka leher pramugari karena terikat kencang. Namun yang paling menyusahkan, seragam pramugari Skymark Airlines dianggap dapat menimbulkan tindak pelecehan seksual.

2. Qantas

(Qantas)
Maskapai Australia, Qantas, sempat mengajak model Miranda Kerr untuk memperkenalkan seragam pramugari terbarunya. Namun seragam yang terlihat ribet dan tidap praktis itu, disebut juga terlalu seksi.

Pihak pramugari Qantas ternyata juga sudah memberikan aduan ke Flight Attendants Association of Australia National Divition perihal seragam kerjanya. Para pramugari protes karena seragamnya yang terkesan ketat dan tidak nyaman.

Di satu sisi, saat tengah mengudara di ketinggian 9.800 kaki atau lebih, tekanan di dalam kabin menjadi lebih rendah daripada di daratan. Seragam yang ketat dapat mengurangi pasokan oksigen ke dalam badan. Itulah alasannya.

3. Lufthansa

(Lufthansa)
Dalam perayaan Oktoberfest, traveler berkesempatan untuk melihat wanita Jerman mengenakan pakaian tradisional Dirndl. Namun, tidak hanya saat Oktoberfest, maskapai Jerman Lufthana juga mengaruskan pramugarinya mengenakan Dirndl sebagai seragamnya.

Dirndl merupakan baju tradisional Jerman yang berbentuk seperti celemek dengan belahan dada rendah. Walaupun terlihat cantik dan seksi, tapi seragam itu mengundang kritikan karena dianggap kurang pas dikenakan pramugari pesawat.

Adapun seragam Dirndl maskapai Lufthansa sangat mewakili perusahaan dan negara Jerman. Corak warna kuning, biru, dan putih memang mewakili Lufthansa. Bisa dibilang kalau seragam Dirndl juga merupakan usaha promosi wisata Jerman.

4. Singapore Airlines

(Singapore Airlines)
Lain lagi seragam pramugari Singapore Airlines yang mengambil desain kebaya memanjang ke bawah. Sebenarnya, seragam kebaya juga sempat dipakai oleh maskapai Malaysia Airlines dan Garuda Indonesia. Kebaya memang merupakan kekhasan negeri rumpun Melayu.

Walaupun terlihat cantik, ada kritik soal seragam kebaya Singapore Airlines. Beberapa pihak menyebut kalau kebaya tersebut tidak praktis, terutama dalam kondisi gawat darurat atau evakuasi.

Pramugari dianggap akan mengalami kesulitan dengan seragam kebaya, apabila dihadapkan pada masalah tertentu yang butuh aksi cepat. Pramugari dianggap akan dibuat bingung antara soal kecantikan atau efisiensi.
Halaman 3 dari 5
(rdy/aff)

Hide Ads