Setiap pendaki pasti merasa letih saat naik gunung. Namun beda orang, beda lagi cara menyiasati rasa lelah tersebut. Setidaknya ada 6 hal yang harus dilakukan saat merasa letih selama pendakian. Dihimpun detikTravel, Kamis (28/5/2015), berikut daftarnya:
1. Istirahat sejenak
Beristirahat adalah hal pertama yang harus dilakukan saat Anda merasa kelelahan. Cari permukaan datar kemudian duduklah, selonjorkan kaki, posisi punggung rileks. Atur nafas Anda secara perlahan sampai kembali normal dan tidak ngos-ngosan.
2. Minum secukupnya
Wajib bagi Anda minum air putih selama pendakian. Namun banyak traveler salah kaprah, harus minum air putih sebanyak mungkin saat mendaki. Cara yang benar, minumlah secukupnya sekitar 2-3 teguk. Ini berguna untuk membasahi tenggorokan dan mengusir rasa haus. Lagipula harus ingat, persediaan air minum Anda terbatas!
3. Jaga ritme langkah
Jangan biarkan tubuh Anda beristirahat terlalu lama. Tubuh Anda yang sudah 'panas' akan kembali dingin jika terlalu lama dalam kondisi diam. Ini membuat tubuh Anda harus kembali menyesuaikan dengan medan. Saat Anda kembali berjalan, jangan lupa untuk menjaga ritme langkah. Jangan terlalu lebar, karena bisa membuat Anda kelelahan. Pelan tapi pasti lebih baik dibanding cepat tapi akan membuat Anda cepat letih.
4. Jangan pikirkan jarak
Banyak pendaki yang terburu-buru ingin cepat sampai puncak. Dari awal mendaki, jangan biarkan pikiran seperti ini merasuk dalam diri Anda. Tak perlu memikirkan berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai ke puncak, atau berapa meter lagi ketinggian yang harus dicapai. Nikmati saja suasana, niscaya perjalanan akan terasa cepat.
5. Jangan istirahat sendirian
Jika Anda ingin beristirahat, mintalah sedikitnya 1 orang untuk menemani. Jangan sampai Anda tertinggal di belakang, kemudian harus menyusul seorang diri. Ini memungkinkan Anda untuk terlepas dari rombongan, atau bahkan tersesat.
6. Buka tenda jika diperlukan
Jika merasa tubuh Anda sudah tak mampu mendaki, jangan dipaksakan. Bicaralah ke teman-teman Anda dan mintalah kepada mereka untuk membukakan tenda. Batas kemampuan setiap orang dalam mendaki gunung berbeda-beda. Menaklukkan puncak gunung memang membanggakan, namun jangan sampai membahayakan keselamatan Anda.
(Johanes Randy/Fitraya Ramadhanny)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan