Di jajaran jalan Lodtunduh hingga jalan Raya Singapadu yang berada tidak jauh dari Ubud, traveler dapat menemukan sejumlah tempat wisata agrotourism kopi yang menarik. Traveler pun dapat mengenal asal kopi luwak dari proses awal hingga akhir.
Salah satu tempat wisata kopi yang dapat dikunjungi adalah Alam Sari Agroturism di pinggir jalan Singapadu. Setibanya di sana, traveler pun akan disambut oleh pemandu yang didominasi oleh kaum perempuan sebelum memulai tur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Randy/detikTravel)
Usai melihat tumbuhan kopi dan lainnya, traveler akan diajak untuk melihat biji kopi luwak yang masih mentah hingga kayu manis dan lainnya yang telah dikeringkan. Kemudian dijelaskan juga proses pengolahan kopi yang masih dilakukan secara tradisional.
"Jadi ini kopi luwak yang masih mentah. Setelah dibersihkan dari kotoran, bijinya disangrai selama satu jam lalu ditumbuk hingga halus," ujar Komang kepada detikTravel saat berkunjung Minggu kemarin (1/11/2015)
Penjelasan itu pun juga disertai dengan peragaan salah satu pemandu yang tampak terampil menumbuk biji kopi di alat yang masih tradisional. Proses itu pun membutuhkan ketelatenan dan waktu yang tidak sebentar.
Lalu pemandu juga akan menunjukkan binatang luwak atau musang yang berada di dalam kandang. Berhubung luwak adalah makhluk yang aktif saat malam hari, di siang hari mereka hanya sibuk tidur saja.
(Randy/detikTravel)
Traveler juga akan diberi kesempatan untuk mencoba satu per satu produk kopi yang dijual. Berbagai jenis kopi yang ada ditata cantik di atas sebuah alas kayu sebelum dituang air panas dan disajikan.
Setidaknya terdapat 12 jenis kopi hingga teh berbeda yang disajikan kecuali kopi luwak. Untuk mencoba secangkir kopi luwak, traveler diharuskan menambah Rp 50 ribu. Namun jika hanya mencoba 12 jenis minuman yang tersedia, traveler tidak perlu membayar apapun. Asyik kan!
"Ini free sample kopi gratis untuk tamu. Ada kopi bali sama cokelat tanpa gula, sisanya ada kopi ginseng, kopi vanilla, teh lemon, sama banyak lainnya. Kalau kurang manis bisa tambah gula," ujar Komang.
Tidak menyianyiakan kesempatan tersebut, saya pun mencoba satu per satu jenis kopi dan minuman lainnya yang disajikan mumpung gratis. Menurut Komang, perkebunan asli ada di daerah Kintamani, sedangkan di Alam Sari Agrotourismn hanya dikhususkan untuk tur dan tempat menjual produk saja.
Namun berhubung saya juga tertarik, beberapa bungkus kopi dan teh pun akhirnya dibawa pulang. Harga bervariasi dari kemasan 100 gram, 200 gram, hingga 500 gram. Pastinya bisa untuk oleh-oleh maupun dikonsumsi sendiri.
Selain itu juga tersedia berbagai produk olahan lain seperti sabun kopi, aroma therapy, coklat, hingga banyak lainnya. Jadi selain bisa beli kopi atau teh, ada variasi oleh-oleh lain yang tidak kalah menarik. Jangan lupa mampir jika liburan ke Ubud.
(Randy/detikTravel)
(/)












































Komentar Terbanyak
Kisah Tragis Model Cantik Belarusia: Diculik-Dibunuh di Myanmar, Organ Dijual
Benarkah Harimau Takut Kucing? Ini Penjelasannya
Menyusuri Kemang Raya, Kawasan Elite yang Masuk Daftar Kawasan Terkeren di Dunia