Seru! Festival Bau Nyale Lombok Dibuka dengan Parade Budaya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Seru! Festival Bau Nyale Lombok Dibuka dengan Parade Budaya

Rachmadin Ismail - detikTravel
Sabtu, 27 Feb 2016 15:55 WIB
(Madin/detikTravel)
Lombok - Festival Bau Nyale di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat dibuka dengan acara parade. Kegiatan budaya legenda menangkap cacing laut ini berlangsung meriah.

Sekitar pukul 15.30 WITA, Sabtu (27/2/2016), rombongan parade perwakilan dari masyarakat sekitar mulai melintas di pantai Kuta Lombok. Mereka tampil dengan atribut khas daerah susuk Sasak diiringi tabuhan musik gendang beleq.


(Madin/detikTravel)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para peserta parade adalah kecamatan se-kabupaten Lombok Tengah. Masing-masing kecamatan mengirim kontingen maksimal 100 orang. Tak hanya itu, ada juga beberapa perwakilan siswa sekolah.

Para wanita yang berpakaian adat lambung, khas suku sasak, memimpin di bagian depan barisan karena melambangkan sosok Putri Mandalika. Di belakangnya, ada para lelaki yang membawa alat musik. Sesekali mereka menari di hadapan ribuan turis yang memadati pantai Kuta.

"Ini adalah parade tahun kelima. Mereka jadi bagian dari festival ini. Tujuannya sebagai rasa syukur atas kesuburan, nyale (cacing laut) itu keluar saat hujan, jadi subur," ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB Moh Faozal kepada detikTravel di lokasi.


(Madin/detikTravel)

Acara tahunan ini merupakan aktivitas budaya yang berakar dari legenda di masyarakat setempat. Berawal dari kisah seorang puteri yang hidup di zaman dahulu bernama Mandalika. Saking cantiknya, sampai-sampai ada 3 pangeran dari 3 kerajaan berbeda yang hendak memperebutkannya.

Sebagai pria, mereka bisa dengan mudah mengerahkan kekuatan untuk berperang. Karena tidak ingin memecah perang, akhirnya sang puteri menyerahkan diri ke laut. Sebelum terjun ke laut, sang puteri sempat bersabda bahwa ia akan kembali setiap tahun dalam bentuk yang bisa menguntungkan banyak orang. Dari sanalah hadir Festival Bau Nyale.


(Madin/detikTravel)

Masyarakat setempat meyakini, puteri tersebut kembali dalam bentuk cacing laut. Karena itu, acara tersebut dinamai Bau Nyale. Kata Bau berasal dari Bahasa Sasak yang berarti menangkap sedangkan kata Nyale berarti cacing laut yang hidup di lubang-lubang batu karang di bawah permukaan laut.

Prosesi pencarian cacing laut baru akan digelar pukul 04.00 WITA dinihari nanti. Namun sebelumnya, sejumlah acara bakal digelar. Selain parade, ada juga acara betandak alias bβ€Žerbalas pantun, pagelaran wayang Sasak, bejanggeran atau pagelaran musik keakraban antara pemuda dan pemudi, ada drama kolosal tentang Putri Mandalika.


(Madin/detikTravel)

Bagi Anda yang hendak menyaksikan event ini bisa datang ke pantai Seger, Kuta, Lombok, sampai dinihari nanti.





(mad/shf)

Hide Ads