Sala Lauak, Camilan Lezat Khas Pariaman

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sala Lauak, Camilan Lezat Khas Pariaman

Bayu Haryanto - detikTravel
Jumat, 04 Mar 2016 12:10 WIB
loading...
Bayu Haryanto
Sala Lauak salah satu kuliner khas Kota Pariaman
Pedagang yang menjual sala lauak setengah matang
Barisan penjual sala lauak yang berlokasi di Pantai Gandoria
Sala lauak gorengan yang menggunggah selera
Sala Lauak, Camilan Lezat Khas Pariaman
Sala Lauak, Camilan Lezat Khas Pariaman
Sala Lauak, Camilan Lezat Khas Pariaman
Sala Lauak, Camilan Lezat Khas Pariaman
Jakarta - Liburan ke Pariaman, cobalah icip-icip sala lauak. Camilan yang digoreng ini pas sekali untuk teman jalan-jalan di kota pesisir Sumatera Barat itu.Bila berwisata ke Kota Pariaman, Sumatra Barat tak hanya dapat menikmati keindahan wisata baharinya namun kita dbisa juga mencicipi kuliner khas daerah yang dikenal dengan budaya Tabuiknya. Salah satunya sala lauak yang begitu terkenal tidak hanya bagi masyarakat Minangkabau saja namun bagi pelancong mancanegara.Sala lauak merupakan kuliner tradisional Minangkabau yang berupa gorengan. Biasanya menjadi camilan maupun pelengkap makanan yang memiliki bentuk seperti bola dan berwarna kuning kecoklatan atau coklat keemasan. Ukurannya dapat sebesar bola pimpong atau ukuran bola kelereng besar maupun berukuran kecil tergantung daerahnya.Kata sala dapat diartikan sebagai goreng. Istilah Miangkabau ini untuk berbagai jenis bahan makanan yang diolah dengan cara digoreng. Sedangkan, lauak berarti ikan.Bukan berarti sala lauak itu bermakna ikan goreng namun adonan yang terdapat ikan di dalalamnya dan dapat disajikan setelah digoreng. Rasa ikan dalam adonan inilah yang membuat jajanan ini bernama sala lauak.Tidak ada yang tahu pasti sejak kapan keberadaan kudapan tradisional Minangkabau ini ada, namun yang pasti sudah dari zaman dulu kala yang tak lekang oleh waktu. Enak, unik dan bikin ketagihan.Sala lauak umumnya berasal dari daerah kawasan pesisir di Kota Pariaman dan sebagian wilayah pesisir Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Dalam perjalanannya, sala lauak juga sudah menjadi ikon tersendiri bagi kota yang terkenal dengan Kota Tabuik Pariaman.Sala lauak tidak hanya di kenal di Kota Pariaman saja, tetapi sudah dikenal hingga seluruh Indonesia bahkan hingga ke mancanegara seperti Malaysia.Sala lauak asal Kota Pariaman berukuran cukup besar dibandingkan yang ada di Kota Padang. Begitu juga dengan rasa ikan asinnya, sala lauak asal Kota Padang tidak begitu mendominasi. Hal ini menujukan tiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing.Sala lauak merupakan makanan tradisional berbahan dasar non gluten, mudah dalam pembuatan dan tidak begitu mahal untuk proses produksinya. Sala lauak berbahan dasar tepung beras dan ikan, kemudian ditambah dengan bahan pelengkapnya yaitu rempah-rempah yang terdiri dari cabe, kunyit dan daunnya, bawang merah, bawang putih dan garam.Sala lauak menggunakan bahan-bahan yang masih alami dan bisa dibilang tanpa bahan pengawet sehingga wajar bila masa konsumsinya biasanya hanya sehari saja.Saat menggoreng sala lauak harus menggunakan minyak yang benar-benar panas. Goreng hingga berwarna kuning kecoklatan, lalu tiriskan dan jadilah camilan sala lauak. Memang lebih mantap dinikmati usai ditiriskan setelah menggorengnya.Sekilas sih mudah, namun dalam praktiknya sulit juga loh untuk memperoleh adonan sala yang pas rasanya, tidak terlalu asin dan tidak terlalu pedas. Tiap penjual punya rahasia tersendiri dalam meracik komposisi adonan sala hingga meciptakan sala yang benar-benar bisa dikatakan lamak bana.Bila ingin mencicipinya dirumah dapat membelinya berupa adonan atau sala lauak setengah matang, bisa bertahan hingga dua hari bila disimpan di lemari pendingin. Bila lebih dari itu sudah tidak layak untuk dikonsumsi akan berbau tengik dan berjamur bila tidak disimpan di kulkas.Biasanya bila membeli sala lauak di kawasan Pantai Gandoria Pariaman atau kawasan Ulakan Kabaupaten Padang Pariaman yang dijual di tepi jalan, warna kuning keemasan yang terlihat membuat pembeli penasaran untuk singgah membelinya. Ternyata penjual menyajikannya telah separuh masak. Ketika datang pembeli maka ada dua pilihan yang dapat ditentukannya, langsung digoreng di tempat atau dibungkus saja dan digoreng di rumah.Untuk bisa menikmatinya, biasanya dijual dalam keadaan panas oleh pedagang seperti layaknya penganan gorengan biasa. Ketika mencicipi Sala lauak ini, pertama akan merasakaan tekstur renyah di bagian luarnya, kemudian bagian dalamnya yang lebih lembut akan terasa asin dan gurih, dengan citarasa ikan asih yang menyeruak dalam mulut.Ditambah dengan aroma rempah berasal dari bumbu yang ditambahkan di dalamnya terutama dari potongan daun kunyit ini yang menjadi ciri khasnya. Sangat menggiurkan sekali sehingga membuat lidah ini ingin terus mencicipinya, tidak lupa juga rasa sedikit pedas dari cabai.Bila mencoba jajanan suatu daerah memang pas bila menikmatinya di lokasi asalnya. Begitu juga dengan sala lauak ini, meski di Kota Padang banyak juga yang menjualnya, namun memiliki taste dan suasana yang berbeda.Sepertinya sala lauak ini telah menjadi ikon tersendiri. Tidak lengkap rasanya ke Kota Pariaman, bila tidak mencicipi jajanan yang murah meriah ini.
Hide Ads