Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini terus berupaya ingin mengenalkan Kota Pahlawan dengan membuat ikon, sehingga menciptakan destinasi wisata baru. Setelah kawasan wisata pesisir Bulak, kini Risma ingin Surabaya juga dikenal sebagai kota seni lukis.
Hal ini terlihat dengan mulai dibangunnya kampung seni yang berlokasi di samping Sungai Kalimas tepatnya di area eks jogging track belakang SMU Trimurti. Bahkan, pengerjaannya terus dikebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemilihan lokasi kampung seni, ungkap Risma dikarenakan jalur yang dulunya berfungsi sebagai jogging track hingga tembus ke Jalan Yos Sudarso tidak lagi berfungsi karena tepat di belakang Gedung Negara Grahadi di bangun pagar tertutup.
"Daripada dijadikan tempat parkir, kita buat yang berguna dan bermanfaat serta bisa menjadi salah satu ikon destinasi baru," imbuh Risma.
Kampung seni itu, lanjut Wali Kota perempuan pertama dalam sejarah Pemerintahan Kota Surabaya ini, akan dimanfaatkan semua seniman dari berbagai genre.
"Di situ nanti semua seniman bisa berkumpul, jual lukisan ataupun karya seni yang lain," ungkap pejabat kelahiran Kediri, Jawa Timur ini.
Ia juga berharap Kampung Seni akan mampu meningkatkan geliat seni di Kota Pahlawan. Kampung Seni itu nantinya juga akan menjadi ikon baru pariwisata dari Surabaya.
Di Kampung Seni itu nantinya akan dibangun dinding atau wall yang memanjang yang berfungsi untuk mewadahi para penggemar mural. "Nanti saya libatkan untuk menggambar agar lokasi Kampung Seni semakin menarik dan berwarna. Kemarin mereka (seniman mural) dari berbagai kelompok wes tak kelumpukno," ungkap dia.
Risma juga menegaskan dirinya tidak anti mural. Namun ia akan menghapus salah satu genre melukis itu jika mural yang menyerang nama sesorang, organisasi dan untuk menjatuhkan tentu akan saya hapus.
Sebaliknya Risma memuji karya mural yang cukup memiliki cita rasa seni dan nyaman dilihat di tempat-tempat yang tidak merusak wajah kota atau bangunan milik sesorang.
"Saya kasih tempat untuk mural, ada beberapa spot yang pasti disukai oleh mereka untuk digambar tapi ya jangan ngawur atau isinya menyerang personal," ujar Risma.
Di Kampung Seni yang pintu masuknya melalui Jalan Simpang Dukuh itu, Pemkot Surabaya tengah mencarikan solusi untuk gerobak-gerobak sampah yang setiap hari memenuhi terminal sampah sementara itu.
"Iya itu lagi kita cari solusinya, gerobak sampahnya banyak," pungkas dia.
(Zaenal/detikTravel)
(ze/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum