Traveler punya planning terbang ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) minggu ini? Jika iya, ada banyak destinasi untuk menikmati pemandangan terbaik Flores, seperti Pantai Pink hingga Goa Batu Cermin. Dijamin, semuanya punya pemandangan yang fantastis!
Dalam rilis pers yang diterima detikTravel, Selasa (19/7/2016) Menteri Pariwisata Arief Yahya merekomendasi minimal 10 titik destinasi yang perlu Anda kunjungi di seputaran Labuan Bajo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Loh Liang merupakan pintu masuk dan daerah wisata utama di Pulau Komodo. Wisatawan dapat mengamati satwa komodo secara langsung di habitatnya, bersama fauna lain seperti rusa, babi hutan, burung gosong, dan masih banyak yang lainnya di dalam hutan kanopi endemik Komodo.
Selain itu, traveler bisa juga dilakukan pengamatan burung, pendakian (dari Loh Liang ke Gunung Ara), dan juga penjelajahan (dari Loh Liang ke Loh Sebita). Dari Labuan Bajo menuju lokasi Loh Liang, wisatawan dapat menggunakan kapal atau speedboat. Wisatawan juga dapat mengunjungi lokasi ini dari Sape dengan menggunakan kapal, atau dari Lombok dan Bali dengan menggunakan kapal wisata.
Loh Buaya merupakan pintu masuk dan daerah wisata utama di Pulau Rinca. Wisatawan dapat menyaksikan hutan bakau, padang savana serta satwa liar misalnya komodo, rusa timor, kerbau liar, monyet ekor panjang, kuda liar serta berbagai jenis burung.
Sama seperti Loh Liang, aktivitas yang ditawarkan antara lain pengamatan satwa liar, penjelajahan (Loh Buaya - Wae Waso, Loh Buaya - Golo Kode), pengamatan kalong di Pulau Kalong (depan Kampung Rinca) dan pengamatan batu balok di kampung Rinca.
Dari puncak bukit yang dikenal dengan Golo Kode, traveler dapat menyaksikan panorama dan bentang alam yang cukup fantastik, karena ada berbagai tipe ekosistem dapat disaksikan dari tempat ini
2. Pulau Padar
Padar adalah Pulau ketiga terbesar di area Taman Nasional Komodo yang terletak di antara pulau Komodo dan Pulau Rinca. Pulau Padar memiliki pantai yang sangat indah dan merupakan salah satu jalur migrasi Pari Manta di kawasan tersebut.
Dengan bentuk kontur yang eksotik, trekking di Pulau Padar cukup menantang. Di puncak, turis akan dimanjakan dengan pemandangan fenomenal panorama tiga pantai dengan warna berbeda, yaitu pink, putih, dan hitam. Sebagai catatan, pada musim angin tenggara agak sulit untuk mengunjungi pulau itu,
3. Gili Laba
Salah satu spot trekking terkenal dengan view menawan lainnya adalah Gili Laba. Ini merupakan selat pertemuan dua pulau, yaitu Gili Laba Darat dan Gili Laba Laut. Tidak hanya menjadi titik penyelaman favorit, Gili Laba menawarkan pemandangan panorama yang indah baik saat sunrise maupun sunset.
4. Pantai Pink, Pulau Komodo
Daya tarik utama pantai ini adalah hamparan pantai berpasir berwarna pink. Warna pink disebabkan oleh fragmen-fragmen karang merah yang bercampur dengan pasir putih. Pantai ini memiliki perairan dangkal yang indah dengan terumbu karang dan biota karang yang menawan.
Aktivitas yang biasa dilakukan oleh turis yang berkunjung adalah snorkeling, diving dan mandi matahari. Pantai ini dapat diakses memalui jalan setapak dari Loh Liang atau akses langsung dengan boat/kapal.
5. Taka Makassar, Manta Point
Taman Nasional Komodo sangat beruntung karena menjadi jalur migrasi berbagai biota laut, salah satunya Pari Manta. Terletak di perairan dekat Pulau Komodo, wisatawan bisa menyelam untuk melihat kumpulan ikan pari manta bermain-main di arus yang cukup kencang.
Namun, pari manta hanya dapat dijumpai pada kondisi dan cuaca yang baik. Selain itu Taka Makassar juga memiliki area softcoral yang indah dan tidak jarang pula terlihat penyu di sana.
6. Pantai Pede
Pantai Pede terletak di Desa Gorontalo, berjarak lebih kurang 1 km dari Labuan Bajo dengan akses jalan beraspal yang kondisinya baik sehingga sangat mudah dicapai dari Labuan Bajo.
Pantai ini membentang di antara dua bukit yaitu Bukit Pramuka dan Bukit Gorontalo. Dengan pasir putih yang panjang dan pemandangan pulau-pulau kecil di depannya (Pulau Batu, Pulau Bajo, dan Pulau Seture), Pantai Pede menawarkan salah satu view sunset terbaik di Labuan Bajo.
7. Goa Batu Cermin
Goa Batu Cermin terletak di Desa Batu Cermin, lebih kurang 3 km dari Kota Labuan Bajo. Sinar matahari masuk ke dalam gua melalui lubang dan kemudian memantul di dinding batu yang seolah-olah merefleksikan cahaya kecil ke area lain di dalam gua sepert sebuah cermin.
Di dalam gua sepanjang sekitar 200 meter yang memiliki banyak lorong ini, dipenuhi dengan aneka rupa stalagtit dan stalagmit yang masih terpelihara dengan baik dan terbentuk sangat indah di dinding-dinding gua. Selain itu juga ditemukan fosil hewan laut menempel di sejumlah bagian gua seperti fosil terumbu karang, ikan dan penyu.
Gua ini pernah diteliti lebih lanjut oleh Theodore Verhoven, seorang pastor Belanda yang juga seorang arkeolog, pada tahun 1951. Menurut penelitian Verhoven, gua ini selama ribuan tahun yang lalu berada di dasar laut.
8. Cunca Wulang dan Cunca Rami
Masih dari aktivitas outdoor lainnya, Air Terjun Cunca Wulang dan Cunca Rami terletak sekitar 2 jam dari Kota Labuan Bajo. Kedua destinasi ini menawarkan pengalaman trekking menyusuri hutan dan tebing menuju air terjun. Ketinggian Cunca Rami sekitar 30 M dan Cunca wulang sekitar 15 M, di kedua destinasi ini traveler diperbolehkan untuk berenang apabila kondisi alam memungkinkan.
9. Danau Sano Nggoang
Danau Sano Nggoang merupakan danau vulkanik terbesar di bagian timur Indonesia. Luasnya mencapai 513 hektar dan kedalamannya diperkirakan mencapai 500 meter. Puncak Golo Dewa adalah tempat terbaik untuk melihat pemandangan Danau Sano Nggoang dan sekitarnya.
Daerah ini bisa dicapai 45 menit sampai 1 jam dari kampung Nunang. Selain itu, hutan di sebelah timur danau merupakan tempat hidup 90-an jenis burung dan 4 diantaranya adalah endemik flores. Di daerah ini juga sdh terdapat guest house dan juga homestay.
10. Puncak Gunung Mbeliling
Puncak Gunung Mbeliling merupakan salah satu puncak tertinggi di Labuan Bajo dengan ketinggian 1.250 meter dari permukaan laut. Area puncak merupakan area terbaik untuk melakukan aktivitas camping. Sedangkan tutupan hutan sepanjang jalur trekking masih baik dan merupakan tempat hidup bagi berbagai jenis burung dimana 2 diantaranya adalah endemik Flores (Gagak Flores dan Serindit Flores).
Selain itu, terdapat beberapa tanaman herbal yang biasa digunakan oleh masyarakat dan juga terdapat titik pemujaan mengharapkan datangnya hujan pada masa dulu. Traveler bisa trekking di sini untuk bisa menyaksikan kearifan lokal tersebut.
Selamat berwisata, Salam #PesonaIndonesia!
(rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!