Sekitar 8 jam yang lalu, linimasa sosial media Twitter milik seorang travel blogger @Lostpacker mendadak ramai. Travel blogger bernama asli Sutiknyo tersebut, berkeluh kesah menyebut konten videonya telah dicomot tanpa izin dan digunakan sebagai materi promosi wisata di area Terminal 2F, Bandara Soekarno Hatta yang dikelola PT Angkasa Pura II.
"Pertama, sedih sih. Hasil kerja keras saya selama ini seperti tidak dihargai. Saya menghabiskan banyak waktu, belajar editing, beli alat-alat, pergi ke lokasi-lokasi yang remote dan jarang dikunjungi orang, semua itu demi bikin konten video yang bagus. Sudah susah-susah bikin konten, tapi diambil begitu saja tanpa izin," cerita Sutiknyo lewat sambungan telepon dengan detikTravel, MInggu (11/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutiknyo pun mengenang saat dia pertama kali membuat konten video traveling. Semua itu dilakukannya sejak 3 tahun yang lalu, sampai-sampai Sutiknyo harus berhenti kerja secara total demi menekuni bidang ini.
"Awalnya dimulai 3 tahun yang lalu, saya sampai keluar kerja. Saya merasa sedih, konten-konten video traveling kita yang bagus-bagus malah dibuat oleh traveler dari luar negeri. Itu yang menyemangati saya untuk terus membuat konten video traveling yang bagus," ujar Sutiknyo.
Meski sedih dan marah, namun Sutiknyo tetap mengapresiasi langkah cepat PT Angkasa Pura II dalam mengatasi kasus pencomotan video ini. Menurutnya, sudah ada itikad baik dari pihak Angkasa Pura II untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Baru saja, sekitar 5 menit yang lalu saya dikontak Mas Granito, Manajer Advertising dan Exhibition Angkasa Pura II. Dia mewakili AP II secara gentle meminta maaf atas masalah ini. Dia juga siap memfasilitasi saya ketemu dengan PT Boomee, selaku vendor. Tapi waktunya yang belum pas karena saya sedang tidak di Jakarta," kata Sutiknyo.
Sutiknyo menyatakan salut atas langkah cepat PT Angkasa Pura II. Meski begitu, Sutiknyo tetap menyayangkan mengapa kejadian seperti ini bisa terjadi. Menurutnya, ini bukan untuk pertama kali konten video travelingnya dicomot dan dipakai di bandara yang dikelola di bawah PT Angkasa Pura.
Sebelum kasus ini, sudah ada kejadian serupa yang terjadi, namun bukan Sutiknyo sendiri yang memergoki, melainkan teman-temannya. Namun kali ini, Sutiknyo sendiri yang memergoki videonya digunakan tanpa izin di area Terminal 2F, Bandara Soekarno Hatta.
"Sebelumnya pernah juga ada kejadian, di Lombok, di Bandara Praya, teman saya yang mergokin. Saya biarkan saja. Di Palembang juga pernah, teman ada yang nanya 'Fotomu kok ada di sini?' Padahal saya nggak ada kerja sama dengan Angkasa Pura. Untuk kali ini biar jadi pelajaran," ungkap Sutiknyo.
Menurut Sutiknyo, seharusnya PT Angkasa Pura bisa mengecek terlebih dahulu, terkait konten-konten video yang akan dijadikan materi promosi wisata di dalam bandara yang mereka kelola. Harusnya ada approval alias persetujuan terlebih dahulu sebelum video tersebut ditayangkan.
"Semoga ini jadi pelajaran, agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," harap Sutiknyo. (wsw/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum