Berbekal tas plastik dan sapu lidi, bersama Disbudpar NTB, kumpulan tour guide ini melakukan aksinya, Rabu (5/10/2016). Salah satu penggerak kebersihan di Gili trawangan adalah Acok Zani Bassok (46), menyebut sampah di gili sudah sangat memprihatinkan.
"Sudah urgent. Kebanyakan berupa sampah plastik dan kaca. Untuk pengelolaan, kita punya Front Masyarakat Peduli Lingkungan," ujar Bassok yang juga pemilik kafe Sama-Sama Reggae ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak swasta yang peduli lingkungan di Gili Trawangan disebutnya telah menyumbang pembangunan tungku pembakar sampah. Diharapkan pembangunan tungku itu akan menjadi solusi sampah di pulau penuh wisatawan asing ini.
"Aksi bersih-bersih ini bagus. Makin banyak peduli sampah makin bagus. Brilliant idea mereka yang mau membersihkan sampah selain liburan," ujar Bassok.
Bassok menawarkan, jika ada pengunjung yang membuang sampah lalu difoto dan diupload di media sosial apapun dengan hastag #savegiliisland akan mendapat diskon 5 persen pada setiap pembelian di kafenya. Giat hastag ini dikatakannya dimulai tanggal 1 Oktober lalu.
"Saya juga punya program Sama-Sama peduli di lingkungan kafe saya. Seperti tim kreatif akan membuat bak sampah dari tutup botol dan botol kaca beling dibuat tembok," ungkap Bassok.
Ke depannya diharapkan kesadaran masyarakat akan membuang sampah pada tempatnya makin meningkat. "Masyarakat sini sebenarnya sudah sadar, akan tetapi pengunjung lokal masih kurang. Ke depan kita mau buat aturan seperti Singapura biar orang terbiasa hidup bersih," tutup dia.
(krn/krn)
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara