Bajo terkenal sebagai orang laut. Mereka tidak tinggal di daratan, melainkan di atas laut. Sebutan mereka kepada orang selain Bajo adalah orang darat.
"Bajo itu suku pendatang. Dulu mereka datang ke sini tahun 1600-an," Ujar tur leader Toudani, Nuryanti kepada detikTravel Kamis (3/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Traveler yang ingin berkunjung bisa menjangkau pemukiman Bajo Mantigola hanya sekitar 20 menit dari Kota Ambewa, Pulau Kaledupa, Wakatobi. Jangan kaget, masyarakat Bajo akan langsung menempel kepada setiap turis yang datang minta di foto lho!
![]() |
Pemukiman dibangun di atas air laut dengan menggunakan timbunan karang. Masyarakat membangun jembatan kayu sebagai penghubung untuk akses jalan ke seluruh perkampungan. Namun sudah ada sebagian masyarakat yang melakukan pembangunan dengan tiang beton.
"Suku Bajo itu unik, mereka dibilang primitif oleh orang luar, tapi navigasi laut mereka justru lebih maju dibandingkan orang darat," ujar tur guide Toudani, Edi.
Label orang laut pun memang tak salah di sandangkan untuk suku Bajo. Mereka tidak pernah menggunakan kompas atau alat navigasi untuk melaut.
![]() |
Listrik masih menggunakan genset yang menyala pukul 18.00 WITA sampai 23.00 WITA. Genset merupakan sumbangan dari pemerintah. (rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol