Jakarta - Makna dari perjalanan tak hanya tentang pernah tidaknya kita menapakan kaki pada destinasi wisata. Tetapi juga pada bagaimana kita mendapatkan pengalaman dan pemahaman baru tentang kehidupan setelah melihat dan merasakan secara langsung keindahan alam suatu daerah serta berbaur dengan masyarakatnya.
Destinasi wisata Sulawesi Selatan yang paling populer di kalangan umum adalah Leang-Leang dan Taman Nasional Bantimurung. Wisatawan umumnya menyerbu destinasi tersebut. Padahal, perjalanan seringnya menjadi lebih bermakna jika kita mendatangi sebuah daerah yang belum populer, yang ternyata menyimpan keindahan yang jauh tiada tara.
Salah satu tempat sempurna tersebut adalah Rammang-Rammang Maros. Ketika kabupaten Maros umumnya dikenal sebagai kawasan sumber batu granit untuk bahan industri semen, Rammang-Rammang Maros menawarkan potensi alam yang berbeda dan menakjubkan. Apalagi kalau bukan pengunungan kapur (
karst) satu-satunya di Indonesia yang menampilkan paduan panorama gunung batu kapur raksasa berwarna hitam-abu-abu yang nampak cantik dengan tumbuh-tumbuhan subur pada tubuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pegunungan kapur ini merupakan yang terluas ke tiga setelah Cina Selatan dan Vietnam. Posisi tepatnya ada di Dusun Ramang-Ramang, Desa Salenrang, kecamatan Bontoa β kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Anda bisa menemukannya dengan mudah pada jarak 40 kilometer ke utara kota Makassar (1,5 β 2 jam berkendara) dengan patokan pabrik Semen Bosowa (15 menit dari ibukota kabupaten Maros).
Akses jalannya mudah karena berada di jalan raya lintas provinsi. Jika Anda berminat mengunjunginya dari luar kota/pulau, manfaatkan
promo Sriwijaya Air di traveloka agar mendapat penawaran menarik yang semakin menyempurnakan perjalanan Anda.
Sekilas panorama Rammang-Rammang Maros mengingatkan kita pada Krabi di Thailand. Bedanya adalah Rammang-Rammang Maros ini berada di tengah hamparan sawah dan sungai yang tenang (Sungai Puthe), sementara Krabi di tengah lautan. Menariknya, bagian bawah gunung kapur di Rammang-Rammang Maros sebenarnya mirip dengan tekstur batu karang bila dilihat dari dekat. Sempat ada peneliti yang menyatakan bahwa memang kemungkinan dulunya Rammang-Rammang Maros terendam lautan.
Panorama tiada taranya ini sempurna dengan paduan gugus pegunungan kapur yang berdiri gagah sebagai latar belakang dari persawahan penduduk sekitar dan sungai. Untuk dapat menikmatinya dengan sempurna, kita harus menyewa sebuah sampan kayu agar bisa melintasi Sungai Puthe. Biaya sewa sampan sekitar Rp100.000 β Rp150.000 sekali jalan dengan kapasitas maksimal 10 orang per kapal.
Sungai Puthe dapat dikitari selama kurang lebih 45 menit perjalanan. Selama menyusuri sungai yang tenangnya bagai danau tersebut, kita akan melihat banyak rumah panggung sederhana dari penduduk setempat di tepi sungai. Ujung perjalanan akan membawa kita ke Kampung Berua. Kampung tersebut juga menyimpan tempat menarik, yaitu Goa Telapak Tangan dan Telaga Bidadari.
Goa Telapak Tangan terkenal sebagai situs sejarah berupa goa yang menyimpan cetakan/lukisan telapak tangan manusia purba pada dinding goanya. Sementara itu, Telaga Bidadari terletak di tengah pegunungan. Kubangan air besar tersebut cukup sulit untuk ditemukan karena harus memanjat tebing dan meniti jalan setapak. Sumber air tawar kampung tersebut dipercaya sebagai tempat para bidadari mandi.
Nama Rammang-Rammang Maros sendiri berasal dari kata βRammangβyang berarti awan. Nama ini diberikan karena konon dulunya kawasan ini terus menerus diselimuti awan. Suatu ketika awan tersebut mulai lenyap, muncul bebatuan raksasa dari dalam air yang menjadi pegunungan kapur tersebut.
Mengingat Rammang-Rammang Maros masih belum begitu populer dan belum dikembangkan secara resmi sebagai kawasan wisata, maka sarana dan prasarananya sangat minim. Tidak ada penginapan dan rumah makan. Biaya yang dikeluarkan untuk menikmati keindahannya pun hanya biaya sewa sampan kayu tadi.
(adv/adv)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum