Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang pernah dinobatkan sebagai Marketeer of The Year 2013 versi MarkPlus merasa yakin, anak perusahaan Sriwijaya Air itu bakal eksis menggarap pasar Banyuwangi. Sebab kota itu sudah semakin populer di pentas pariwisata nasional.
"Terima kasih, Sriwijaya Group bisa membantu menjadi jembatan udara bagi para travelers," sebut Arief yang akan ikut inaugural flight Jakarta-Banyuwangi itu.
.
"Bagus, Nam Air akan menambah kuat aksesibilitas udara ke Banyuwangi," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekadar informasi, aksesibilitas merupakan salah satu kunci sukses pengembangan destinasi pariwisata. Hal itu sudah terbukti, banyak contoh rute yang membuktikan, seperti rute Jakarta-Silangit, pembukaan charter flight China ke Manado, bahkan Bali yang mampu berkembang menjadi barometer Pariwisata.
Banyuwangi saat ini memasuki babak baru dengan masuknya pesawat jet. Berdasarkan data statistik tahun 2010, Bandara Blimbing Sari (BWX) hanya bisa didarati oleh pesawat kecil. Jumlah penumpang per tahunnya hanya 8.000 orang.
Namun setelah tahun 2013, Wings Air dan Garuda masuk dengan ATR-72 nya. Oleh karena itu, pada 2015 jumlah penumpang naik 13x lipat menjadi 110.000 orang (1.300% dalam waktu 5 tahun).
Kenaikan jumlah penumpangnya hanya berasal dari Surabaya dan Denpasar. Masuknya penerbangan langsung dari Jakarta dengan pesawat jet diyakini akan menambah seats capacity tujuan Banyuwangi. Daily flight NAM Air rute CGK-BWX ini akan menambah seats capacity sebanyak 40.000 penumpang per tahun.
Itu baru satu airline dari Jakarta, potensi berikutnya bisa dibangun rute dari originasi yang sudah banyak turisnya, seperti Denpasar, Jogja, dan Makassar yang menuju Banyuwangi. Dipastikan dalam waktu dekat, jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke Banyuwangi akan meningkat dengan pesat.
Melalui rute Jakarta-Banyuwangi akan ada oppurtunity besar yang terbuka. Pembukaan rute penerbangan ini disebut-sebut membuka pintu pasar terbesar pariwisata nusantara.
Jakarta sebagai pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia akan langsung terkoneksi dengan Banyuwangi. Daya beli tinggi masyarakat Jakarta akan bisa terserap ke Banyuwangi. Mobilitas traveling wisata pun akan makin kencang lantaran Banyuwangi punya banyak spot wisata kelas dunia.
Manfaatnya bahkan tak hanya dirasakan Banyuwangi. Daerah-daerah sekitar Banyuwangi, seperti Situbondo, Bondowoso, dan Jember juga ikut kecipratan rezeki.
"Langkah yang diambil Sriwijaya Group sangat tepat. Pariwisata Banyuwangi terus berkembang. Indikatornya bisa dilihat dari jumlah wisatawan yang menanjak dan pembangunan sejumlah hotel berbintang baru," beber Arief.
Jadwal penerbangan perdananya juga sangat pas. Momennya bertepatan dengan mudik lebaran.
"Alternatif moda transportasi untuk mudik jadi bertambah juga," sambungnya.
Selain wisata dan mudik, dunia usaha di Banyuwangi juga diyakini bakal bergeliat. Realisasi investasi Banyuwangi di peringkat ketiga di Jatim berdasarkan data Badan Penanaman Modal Jawa Timur pun bisa ikut terkatrol naik.
"Pilihan Sriwijaya melalui NAM Air membuka rute Jakarta-Banyuwangi sudah benar," ujarnya.
Arief menyebut, jumlah kunjungan ke Banyuwangi meningkat dari tahun ke tahun. Hampir 70-80% rute pengguna jasa penerbangan dari Banyuwangi yaitu menuju Jakarta. Karena itulah rute Jakarta-Banyuwangi bisa menjadi potensi pasar yang menjanjikan.
Selama ini, rute ke Banyuwangi baru tersedia dari Surabaya sebanyak tiga kali dalam sehari yang dilayani Garuda Indonesia dan Wings Air.
Jumlah penumpang di Bandara Banyuwangi sendiri terus melonjak. Pada 2011, jumlah penumpang baru tercatat 7.826 orang per tahun, lalu melonjak hingga 1.339% menjadi 112.661 orang pada pertengahan 2016. Jumlah itu diharapkan akan terus meningkat dengan adanya penerbangan langsung dari Jakarta ini.
"Melalui direct flight Jakarta-Banyuwangi dan sebaliknya, tentu pariwisata, dunia usaha, dan mobilitas orang akan semakin cepat untuk menggerakkan perekonomian lokal," tambahnya.
Arief menambahkan, pariwisata saat ini dijadikan sebagai sektor prioritas selain infrastruktur, maritim, pangan dan energi. Bahkan, pariwisata dijadikan core economy bagi negara ke depan. Hal itu karena komoditas yang paling sustainable, paling menyentuh ke level bawah masyarakat dengan share economy, dan performa yang menanjak setiap tahunnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas juga ikut berterima kasih pada semua pihak. Terutama kepada Sriwijaya yang telah bekerja keras untuk bisa merealisasikan penerbangan langsung ini.
"Ini merupakan kabar baik bagi warga Banyuwangi dan masyarakat luas. Bagi mereka yang ingin menuju Banyuwangi dari Jakarta, atau sebaliknya kini bisa penerbangan langsung tanpa harus transit ke Surabaya terlebih dahulu," kata Anas.
Anas optimistis dengan adanya direct flight Jakarta-Banyuwangi ini, kunjungan wisatatawan akan meningkat tajam. Apalagi, Banyuwangi sudah dimasukkan dalam 10 destinasi pariwisata utama Indonesia yang branding-nya baru saja diluncurkan.
"Hal ini makin melecut semangat kami warga Banyuwangi untuk menciptakan atraksi pariwisata. Kami yakin wisatawan yang datang ke Banyuwangi akan naik. Dan ini menjadi hal bagus bagi perekonomian Banyuwangi," tukas Anas. (adv/adv)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour