Mudik ke Malang Kunjungi 10 Desa Wisata Malang Ini

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mudik ke Malang Kunjungi 10 Desa Wisata Malang Ini

adv - detikTravel
Sabtu, 24 Jun 2017 18:07 WIB
Desa Pujon Kidul (Foto:DetikTravel)
Malang -

Jangan sampai menyia-nyiakan waktu Anda selama mudik dan berlibur di Malang, Jawa Timur. Malang memiliki banyak sekali spot desa wisata beraroma khas pedesaan dan alam yang hijau.

"Pemudik pasti ingin udara yang segar, jauh dari hiruk pikuk perkotaan dan ingin sejenak lepas dari rutinitas pekerjaan. Malang emang keren! Udaranya sejuk, destinasinya lengkap! Yuk ngadem, nunggu apalagi?" ajak Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/6/2017).

Kemenpar mendorong para wisatawan untuk menyebarkan pesona Malang di media sosial dengan hashtag #WisataJalurMudik #MudikPenuhPesona #PesonaIndonesia #WonderfulIndonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 10 destintasi desa wisata yang dapat dikunjungi saat di Malang.

1. Desa Wisata Pujon Kidul Malang

Desa wisata di Malang ini lagi tren. Nama Desa Wisata Pujon Kidul diambil karena tempat teresebut terletak di Desa Pujon Kidul.

Hamparan persawahan hijau, ditambah landscape pegunungan yang semakin menambah elok desa ini. Jarak tempuh sekitar 1,5 jam dari pusat kota atau sekitar 29 km.

2. Kampung Warna Wani Jodipan

Di kampung ini seluruh rumah warga dicat warna warni. Ratusan pengunjung datang untuk ber-selfie dengan background bangunan yang warna warni.

Mahasiswi Nabila Virdausiyah dan tujuh rekannya dari Program studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang memiliki ide brilian untuk menyulap kawasan kumuh ini menjadi penuh warna.

Kampung ini terletak di Kampung Juanda Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing. Kota Malang. Tarif destinasi ini gratis.

3. Kampung Wisata Kampung Kungkuk

Kampung Wisata Kungkuk terletak di Dusun Kungkuk, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu, Malang. Letaknya di bagian barat Desa Punten dan diapit oleh Gunung Panderman serta Gunung Arjuno di sebelah utara.

Atau terletak sekitar 6 km dari pusat kota Batu. Suasana alam di Kampung Wisata Kungkuk sangat alami dan eksotik. Wisata Kungkuk juga sangat cocok bagi penggemar outbond, camping, flying fox, olahraga gunung, sepeda gunung, mobil gunung, dan lain-lain.

Anda bisa menikmati segarnya buah jeruk, jambu, dan apel yang bisa dipetik langsung dari pohonnya. Menariknya, para pengunjung tidak hanya menikmati pemandangan serta hasil pertanian saja. Beberapa adat budaya dan ciri khas Desa Punten seperti atraksi Tari Santar, kuda lumping, dan bantengan siap menghibur wisatawan yang datang.

Untuk bisa menikmati berbagai keindahan alam di Kampung Wisata Kungkuk ini Anda cukup membayar Rp 65.000. Sedangkan untuk menikmati kegiatan lainnya dikenakan biaya sebesar Rp 15.000 per pak.

4. Desa Wisata Kampoeng Goenoeng

Desa ini terletak di Jalan Melati No. 9 Dusun Kapru, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu, Malang. Di sini, pengunjung bisa merasakan berwisata dengan nuansa pedesaan dan dikelilingi oleh gunung-gunung berjajar bak pagar yang begitu alami.

Tak hanya panorama alam yang asri, Desa Wisata Kampoeng Goenoeng juga menyuguhkan sajian kuliner khas desa serta area adventure dan edukasi. Ada beberapa paket wisata adventure yang ditawarkan Desa Wisata Kampoeng Goenoeng. Antara lain camping, rafting, tubing, outbound, petik apel, petik sayur, petik mawar, dan perah susu sapi.

Lelah melakukan berbagai aktivitas, Anda bisa mencicipi menu masakan ala desa yang disuguhkan sebagai menu kafΓ© dan resto Kampoeng Goenoeng.

5. Desa Wisata Poncokusumo

Desa ini terletak di lereng Gunung Semeru, tepatnya di sebelah selatan perbatasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Banyak wisata menarik seperti wisata petik apel, pengolahan sari apel, agro bunga krisan yang indah, outbond, dan aneka kesenian daerah.

Anda bisa menyambangi wisata petik buah belimbing di Desa Argosuko yang tak jauh dari Poncokusumo. Tak jauh dari situ, terdapat wisata petik buah lainnya, seperti jeruk dan kelengkeng.

Terdapat sekitar lima desa yang telah membudidayakan perkebunan buah kelengkeng di antaranya, Desa Poncokusumo, Desa Ngadireso, Desa Pandansari, Ringinanom, dan Desa Karangnongko

6. Desa Wisata Ngadas

Desa ini terletak di wilayah Kecamatan Poncokusumo, ujung paling timur Kabupaten Malang, Uniknya, Desa Ngadas adalah satu-satunya desa yang didiami oleh suku Tengger di Malang.

Di desa wisata ini, Anda dapat menyaksikan berbagai adat dan tradisi masyarakat suku Tengger yang masih terjaga yakni kuda lumping, bantengan, dan kuda kencak.

Ada pula beragam upacara adat seperti Entas-Entas, Wolo Goro (upacara pernikahan), Tugel Kuncung, Tugel Gombag, upacara Pujan, Kasada, Karo, Unan-Unan, Barikan, Mayu Dusun, dan Galungan.

Selain keunikan adat istiadatnya, Desa Ngadas memiliki ragam potensi wisata alam yang sangat menarik, di antaranya Coban Trisula, Ranu Pani serta masih banyak lainnya.

Wisatawan juga dapat menikmati matahari terbit di Pananjakan atau Bromo dari Desa Ngadas. Bisa juga tracking dari Cemoro Lawang ke Bromo sejauh sekitar 3 km, atau berkeliling naik kuda dari Cemoro Lawang menuju lereng Bromo

7. Desa Wisata Gubugklakah

Desa Wisata Gubugklakah atau yang biasa disingkat DWG berlokasi di bagian timur Kecamatan Poncokusumo, sekitar 23 km dari kota Malang. Desa Wisata Gubugklakah menyajikan panorama alam indah dan kesejukan khas pegunungan.

Sebagai desa wisata, Desa Gubugklakah memiliki beberapa destinasi yang menarik seperti Wisata Agro Apel, Coban Pancut, dan Coban Gereja. Terdapat beberapa paket wisata yang ditawarkan Desa Gubugklakah.

Di antaranya wisata petik apel dengan biaya sebesar Rp 15.000 per orang serta paket Bromo dua hari satu malam dengan biaya Rp 2.750.000 untuk 1-6 orang. Objek wisata yang akan dikunjungi dalam paket ini adalah Alun-Alun Balaikota Malang, Candi Jago, Coban Pelangi, Bromo Sunrise, Savana, dan Bukit Teletubies.

8. Kampung Desaku Menanti

Dulunya kampung ini tempat penampungan gelandangan dan pengemis (gepeng), kini disulap menjadi Kampung Wisata Topeng Malangan. Ada 100 topeng yang dipajang di sekitaran kampung tersebut.

Ada galeri khusus yang menjual topeng- topeng. Topeng yang terbuat dari bahan fiber itu dijual paling murah 15 ribu, dan paling mahal 35 ribu. Selain topeng, warga Desaku Menanti juga menjual makanan yang berbahan singkong, karena Dusun Barang, mempunyai banyak pohon singkong.

Ibu-ibu di lokasi ini mengolah bahan singkong menjadi getuk, lapis, kripik, cenil, bubur dan lainnya untuk di jual di Kampung Topeng.

9. Desa Oro-oro Ombo

Terletak pas di kaki Gunung Panderman di ketinggian Β±700 – 730 meter di atas permukaan laut (mdpl). Desa ini memiliki keindahan pemandangan gunung yang sangat cantik. Ada beberapa objek wisata yang menarik di desa ini. Objek wisata yang sudah menjadi andalan adalah air terjun Coban Rais.

Coban Rais terletak di dusun Dresel. Tingginya mencapai 20 meter. Di area wisata Coban Rais juga terdapat area kamping yang jaraknya sekitar 3,5 km dari air terjun. Juga ada objek wisata petik buah dan sayur. Wisata petik buah yang sudah dikembangkan adalah wisata petik buah jeruk.

10. Desa Agrowisata Bumiaji

Di desa ini terdapat beberapa tempat wisata menarik seperti Mbah Batu, Sumber Air Binangun, Savana Oro-Oro, Makadam Road, Watercress Farm,Etawa Ranch, Galeri OBS, Rumah Batik.

(adv/adv)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads