Kenang Masa Kecil Main Lumpur, Datang ke Omah Kecebong

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kenang Masa Kecil Main Lumpur, Datang ke Omah Kecebong

adv - detikTravel
Sabtu, 01 Jul 2017 16:27 WIB
Ilustrasi Pedesaan (Foto:Shutterstock)
Sleman -

Salah satu kerinduan mantan Presiden AS Barack Obama terhadap Indonesia adalah bermain lumpur di sawah. Salah satu tempat asyik bermain lumpur di sawah adalah Omah Kecebong.

Omah Kecebong adalah rumah budaya yang dilengkapi dengan guest house, restoran tradisional, serta kebun hortikultura yang berlokasi di Sendari, Sleman. Di tempat ini, Anda bisa menikmati berbagai permainan tradisional serta kehidupan khas pedesaan. Omah Kecebong menempati lahan seluas 1,2 hektare. Salah satu bagian berupa persawahan.

"Sawah ini biasa dipakai para tamu atau wisatawan yang berkunjung ke sini. Anak-anak sekolah paling seneng bermain lumpur saat mengenal cara bercocok tanam. Wisatawan asing juga," terang pemilik Omah Kecebong, Hasan dalam rilisnya, Sabtu (1/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para tamu yang berkunjung ke Omah Kecebong akan mendapati suasana hijau persawahan. Sebuah spot foto, berupa jembatan kayu juga disediakan di sawah itu. Suasana desa juga sangat terasa di dalam homestay. Sebab bangunan itu terbuat dari gebyok kayu jati dan joglo atau limasan kuno (lawasan).

Tidak hanya itu, aneka permainan tradisional khas desa juga tersedia di Omah Kecebong. Ada egrang, bakiak atau terompah panjang, ayunan kayu dan sebagainya. Seperangkat gamelan Jawa juga tersedia.

Ada juga gerobak sapi. "Kami bisa menyediakan puluhan gerobak sapi. Kami punya komunitas gerobak sapi di sekitar wilayah sini," terang Hasan yang pernah didatangi Menpar Arief Yahya itu.

Pengunjung juga juga menikmati suasana dan sajian makanan khas Omah Kecebong. Salah satu menu khas Omah Kecebong adalah sayur lompong. Menu sayur khas lainnya adalah oseng Mbang Kates (daun pepaya), oseng tempe, bakmi jawa dan sayur lodeh. Ada pula menu lainnya.

"Memang, setiap hari Omah Kecebong buka untuk umum. Bisa langsung datang. Resikonya, bisa kehabisan menu yang disukai. Maka, saya sarankan sebaiknya reservasi terlebih dulu. Jumlah rombongan berapa, mau datang kapan, dan apa saja yang diinginkan," tandas Hasan.

Di sini tamu juga bisa berkeliling kampung dengan sepeda ontel untuk menuju ke sejumlah tempat yang menarik di sekitar Omah Kecebong. Seperti kawasan Ketingan yang terkenal dengan ratusan atau mungkin ribuan burung bangau atau kuntul. Bisa juga menuju tempat perajin bambu di Sendari.

Hasan mengatakan selepas libur lebaran, Omah Kecebong sudah mendapat pesananan dari berbagai instansi. "Alhamdulillah mulai buka lagi 26 Juni sampai September sudah ada booking-an."

Ke depannya, Hasan ingin meluaskan kebunnya dengan menyewa sawah yang ada di samping Omah Kecebong.

"Saya ingin tambah dua hektare lagi untuk saya jadikan kebun buah. Jadi, tamu bisa sekalian wisata buah ke Omah Kecebong," ujar Hasan.

Lokasi Omah Kecebong tak begitu jauh dari pusat kota Yogya. Sekitar 7 km dari Monumen Tugu dan Jalan Malioboro atau 20 km dari Bandara Adisucipto. Setiap kamar di Omah Kecebong dilengkapi dengan TV layar datar, dan Wi-Fi gratis.

Restoran di Omah Kecebong dapat dikunjungi tanpa harus menginap. Sejumlah tamu instansi penting pernah berkunjung ke Omah Kecebong. Ada rombongan dari Kejaksaan Agung yang dipimpin oleh Jaksa Agung. Ada pula rombongan biksu dari berbagai tempat.

"Kalau wisatawan asing kebanyakan menginap. Karena mereka ingin mengeksplorasi lebih banyak hal-hal yang ada di sekitar Omah Kecebong," tegas Hasan.

Akhir Ramadhan kemarin, misalnya, ada tiga wisatawan asal Spanyol yang tinggal selama 3 malam di Omah Kecebong. Mereka melakukan berbagai aktivitas termasuk berinteraksi dengan warga sekitar.

(adv/adv)

Hide Ads