Bagi Anda pecinta masakan Jawa, cobalah kunjungi restoran Lawuh Ndeso di Gang Langenrejo, Gendongan, Kota Salatiga.
Lawuh Ndeso berarti lauk tradisional atau masakan kampung. Restoran rumahan ini menghadirkan menu, pelayanan, serta interior yang unik.
Lawuh Ndeso dikembangkan oleh penyedia katering dan persewaan dekorasi pengantin Sinar Mulya Abadi. Menu tradisional yang disajikan dengan prasmanan itu terdiri seperti lodeh, sayur asem, oseng-oseng, sayur bening, dan sebagainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara lalapan yang tersedia adalah timun, tomat, selada dan lainnya. Untuk minuman tersedia aneka jus, teh dan kopi sampai minuman tradisional, seperti beras kencur, kunir asem, serta es lilin.
Selain menikmati makanan, Anda juga bisa melihat-lihat aneka produk kerajinan, baju batik dan baju muslim. Tersedia juga spot selfi pengunjung berupa motor lawas Yamaha dan Vespa.
Berbeda dari restoran lainnya, pengunjung bisa melihat langsung dapur pengolahan makanan. Di sana ibu-ibu yang tinggal di sekitar Lawuh Ndeso bergotong royong memasak berbagai menu.
Salah satu pengunjung dari Semarang, Heru L Istiawan mengaku sering mengajak koleganya makan di tempat ini. "Menunya komplet, self service, dan rasanya khas Indonesia. Banyak bule yang suka," kata Heru.
Akses ke Lawuh Ndeso sangat mudah.Dari pusat kota atau Pasar Raya susuri Jalan Jendral Sudirman (arah ke Solo) sekitar 1 km sampai pertigaan Mrican.
Di sebelah kiri pertigaan itu ada jalan kecil dengan penunjuk lokasi ke warung Lawuh Ndeso. Lokasi ini juga tidak jauh dari Kampung Singkong. Sehingga bisa diagendakan wisata kuliner di kedua tempat ini jika sedang berada di Salatiga.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan kuliner adalah salah satu kekuatan atraksi budaya dalam pariwisata. "Kuliner dan fashion itu termasuk culture atau budaya yang paling besar, bahkan dari 60% budaya itu, dua bidang di atas mencapai 45% nya sendiri," kata Arief.
Mantan Dirut PT Telkom itu mengatakan bahwa berbisnis kuliner khas itu sudah benar. Bisnis yang berada di destinasi wisata itu akan memperkuat amenitas di kawasan pariwisata.
"Kuliner itu kekuatan budaya yang bisa men-drive ekonomi masyarakat," ungkap Arief. (adv/adv)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol