Festival Budaya Tua Buton Sukses Tarik Investor Timur Tengah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Festival Budaya Tua Buton Sukses Tarik Investor Timur Tengah

Advertorial - detikTravel
Jumat, 25 Agu 2017 15:10 WIB
Jakarta -

Festival Budaya Tua Buton 2017 atau yang dikenal dengan nama Festival Buton berjalan dengan sukses. Acara yang digelar di Buton, Sulawesi Tenggara ini membuahkan hasil yang baik.

Pasalnya banyak wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) yang datang. Bahkan banyak wisman yang tertarik untuk berinvestasi di Buton.

"Alhamdulillah, konsistennya acara ini membuat kami kedatangan investor asal Timur Tengah. Kami menawarkan mereka tanah seluas 1.070 hektare di dekat pantai di Buton untuk dijadikan apa saja, menampung wisatawan, menambah atraksi, akses dan amenitas untuk menunjang pariwisata kami," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kabupaten Buton, La Ode Zainudin Napa dalam keterangan tertulisnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanah tersebut akan dijadikan dive center, hotel, kafe dan segala penunjang untuk wisatawan yang ingin berlibur ke pantai Buton dengan warna laut khas, yakni hijau toska.

"Karena Buton dekat dengan 10 destinasi prioritas yang telah ditetapkan Kemenpar yakni Wakatobi, naik kapal menuju Wakatobi hanya butuh waktu 40 menit saja. Jadi kami bisa bekerja sama dengan semua elemen pariwisata Wakatobi termasuk membuat paket wisatanya. Kini proses sedang kami tindak lanjuti terus," ucapnya.

Zainudin mengucapkan terima kasih kepada Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti yang menyempatkan diri menghadiri acara puncak festival. Selain itu juga membantu promosi festival yang sudah digelar untuk kelima kalinya tersebut.

Acara yang digelar dari 19 hingga 25 Agustus 2017 ini berlangsung heboh. Bahkan Esthy disambut meriah dan diberi baju adat Buton untuk dipakai. Faktanya, baju adat tersebut merupakan baju yang digunakan kelas darah biru dan petinggi di Buton.

Tidak hanya itu, Esthy juga disambut dengan Festival Pekande-Kandea yang merupakan tradisi menyambut para pejuang dari medan pertempuran. Dalam bahasa Buton, kegiatan ini sering disebut Bongkaana Tao yang berarti makan bersama. Tempat makannya unik bernama talang, yakni nampan berkaki yang sangat unik.

Dalam sambutannya, Esthy berharap seluruh masyarakat dan stakeholder di Buton dapat menjaga festival ini dan melaksanakannya dengan konsisten.

"Terutama menambah nama acara dengan Festival Pesona Budaya Tua Buton 2017. Jadi kami mudah mempromosikannya. Selain itu, harus dijaga dengan konsisten penentuan tanggal pelaksanaan. Misalnya saja, sejak sekarang tanggalnya sudah ditetapkan dan kami mudah mempromosikannya dengan baik. Tentunya dengan semangat agar budaya Buton yang menarik ini bisa didatangi oleh wisman maupun wisnus karena sangat unik. Seperti makan bersama ini, wisatawan pasti suka," katanya.

Festival ini dimeriahkan oleh ragam acara menarik. Ada Festival Dole Dole, tradisi tua berupa imunisasi alamiah masyarakat Buton yang diwariskan secara turun temurun. Prosesi ini dilaksanakan untuk anak yang berumur di bawah lima tahun. Festival ini diikuti 200 balita.

Lalu Festival Posuo, tradisi pingitan bagi gadis remaja sebelum memasuki usia dewasa. Pada masa lampau, kegiatan pingitan dilaksanakan selama 40 hari. Setelah itu menjadi 7 hari dan kini dapat dilaksanakan hanya empat hari lamanya. Festival Posuo diikuti 200 gadis remaja.

Ada juga pelaksanaan Ritual Tandaki yang merupakan sunatan tradisi Buton. Ritual ini diperuntukkan bagi anak laki-laki yang telah memasuki masa akil balig yang melambangkan anak laki-laki tersebut berkewajiban untuk melaksanakan segala kebaikan dan menghindari yang terlarang.

Selain atraksi budaya, festival Buton juga menyuguhkan kuliner Seperti ikan dole, ikan kecil-kecil dan ditumbuk dengan kelapa. Lalu ada ayam nasuwolio, ayam goreng dengan kelapa hingga kue-kue tradisional, dari bolu sampai baruasa.

Pada puncak festival, ada tarian kolosoal yang diperagakan 10 ribu orang. Sepanjang festival berlangsung juga ada pameran Buton Expo dan malam hiburan rakyat berupa lomba-lomba kesenian daerah dan penampilan artis Ibu Kota dan lokal.

Menteri Pariwisata Arief Yahya sepakat bahwa acara Festival Budaya Tua Buton 2017 memiliki arti penting dalam mewartakan potensi pariwisata Provinsi Buton pada masyarakat Indonesia dan dunia. Sebab sejauh ini banyak potensi pariwisata yang belum digali dan diarahkan pada selera pasar.

"Wisatawan yang datang ke Indonesia Indonesia itu 60 persen karena budaya, 32 persen karena alam, dan sisanya karena buatan manusia. Karena itu, wisata Buton yang berbasis budaya dan alam sangat potensial," katanya.

Keindahan Pulau Buton tidak perlu diragukan lagi. Wisatanya lengkap, mulai dari wisata bahari, alam, peninggalan sejarah, hingga wisata tradisi. Misalnya di Kota Baubau yang terkenal sebagai kota wisata punya pantai-pantai yang indah. Antara lain Pantai Nirwana, Pantai Lakeba, Pantai Kolagana, Pantai Sulaa, dan Pantai Kamali.

Selain itu ada, Benteng Keraton Buton, Masjid Kuba, Cagar Alam Wakonti, Pemandian Alam Bungi, Bukit Kalampa, Air Terjun Samparona, Air Terjun Lagawuna, Gua Lakasa, Gua Kaisabu, dan Batu Poaro.

(adv/adv)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads